Aliran sungai di Kudus dibersihkan dari tumpukan sampah
Kudus (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah guna menghindari kemungkinan terjadinya banjir menyusul curah hujan mulai meningkat di berbagai aliran sungai, Senin.
Sungai yang menjadi sasaran untuk dibersihkan karena dikenal banyak tumpukan sampah, yakni Sungai Piji di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, karena selain sampah rumah tangga juga banyak sampah batang bambu.
"Karena sampahnya didominasi batang pohon bambu, maka untuk mengambil sampahnya kami mengerah alat berat berupa ekskavator lengan panjang untuk mengeruknya. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana," kata Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto di Kudus, Senin.
Selagi cuaca masih memungkinkan untuk mengambil sampah di sepanjang aliran sungai, kata dia, perlu dioptimalkan agar aliran sungai tidak tersumbat sampah yang menggunung sehingga debit air sungai yang meningkat tidak mengakibatkan air melimpah.
Kegiatan serupa juga dilakukan di jembatan 3 dan 4 Desa Kesambi, sedangkan hari Senin ini (15/11), di jembatan 1, tumpukan sampahnya cukup banyak, sedangkan sebelumnya juga berlangsung di Desa Hadipolo, Ngembalrejo, Mijen, dan Prambatan.
Kasus yang terjadi sebelumnya, sampah yang menyumbat salah satu jembatan mengakibatkan air sungai melimpah dan menggenangi pemukiman warga. Selain itu, sumbatan sampah yang menggunung juga bisa mengakibatkan tanggul sungai jebol karena tidak mampu menahan debit air yang begitu besar.
Masyarakat di sekitar aliran sungai maupun tanggul juga disarankan untuk memangkas pohon-pohon bambu atau lainnya yang dinilai terlalu lebat serta tidak membuang sampah di sungai.*
Sungai yang menjadi sasaran untuk dibersihkan karena dikenal banyak tumpukan sampah, yakni Sungai Piji di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, karena selain sampah rumah tangga juga banyak sampah batang bambu.
"Karena sampahnya didominasi batang pohon bambu, maka untuk mengambil sampahnya kami mengerah alat berat berupa ekskavator lengan panjang untuk mengeruknya. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana," kata Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto di Kudus, Senin.
Selagi cuaca masih memungkinkan untuk mengambil sampah di sepanjang aliran sungai, kata dia, perlu dioptimalkan agar aliran sungai tidak tersumbat sampah yang menggunung sehingga debit air sungai yang meningkat tidak mengakibatkan air melimpah.
Kegiatan serupa juga dilakukan di jembatan 3 dan 4 Desa Kesambi, sedangkan hari Senin ini (15/11), di jembatan 1, tumpukan sampahnya cukup banyak, sedangkan sebelumnya juga berlangsung di Desa Hadipolo, Ngembalrejo, Mijen, dan Prambatan.
Kasus yang terjadi sebelumnya, sampah yang menyumbat salah satu jembatan mengakibatkan air sungai melimpah dan menggenangi pemukiman warga. Selain itu, sumbatan sampah yang menggunung juga bisa mengakibatkan tanggul sungai jebol karena tidak mampu menahan debit air yang begitu besar.
Masyarakat di sekitar aliran sungai maupun tanggul juga disarankan untuk memangkas pohon-pohon bambu atau lainnya yang dinilai terlalu lebat serta tidak membuang sampah di sungai.*