Cilacap (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, memantau kemungkinan adanya dampak yang ditimbulkan dari kebakaran di area pertangkian 39 terhadap masyarakat yang bermukim di sekitar Kilang Pertamina Cilacap.
"Memang asap ini membumbung ke atas, boleh dibilang tidak langsung ke masyarakat. Tapi pada prinsipnya, kami melakukan pemantauan lingkungan kami, baik daerah Lomanis, Donan, maupun Kutawaru," kata Area Manager Communications, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan di Cilacap, Sabtu.
Selain itu, kata dia, pihaknya bersama Kepolisian Resor Cilacap telah melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun pihak kelurahan.
Baca juga: Pertamina masih berupaya padamkan satu titik api di Kilang Cilacap
Baca juga: Operasional kilang Cilacap tidak terganggu kebakaran
Menurut dia, asap hitam tersebut muncul akibat adanya benzene yang terbakar.
"Tentu kalau kita bicara potensi, apapun bisa terjadi. Tetapi kami terus melakukan upaya-upaya melokalisasi titik api dan beberapa tangki yang ada di sekitar itu sudah dikosongkan," katanya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan proses pemadaman kebakaran tersebut melibatkan 50 personel dari internal Pertamina.
"Personel yang memadamkan kebakaran semuanya dari internal, meskipun semua stakeholder yang memiliki pemadam kebakaran standby," katanya.
Kebakaran di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap terjadi pada hari Jumat (11/6), pukul 19.45 WIB, dan hingga Sabtu (12/6) siang masih dilakukan upaya pemadaman terhadap satu titik api di pipa outlet tangki 39T-203, sedangkan satu titik api lainnya sudah berhasil dipadamkan.
Baca juga: Kebakaran pada Tangki T39 berhasil dipadamkan