Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas siapkan penjagaan di lima titik perbatasan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mengantisipasi kedatangan pemudik nekat menjelang Lebaran 2021 meskipun pemerintah melarang pulang kampung pada Lebaran 2021.
"Jangan berpikiran bahwa orang enggak bakal mudik. Pasti mudik, pasti ada yang datang meskipun dilarang mudik," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M. Firman L. Hakim di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat malam.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan penjagaan di lima titik perbatasan mulai H-10 Lebaran.
Menurut dia, tim yang ditempatkan di masing-masing titik perbatasan tersebut dibuat dengan metode unit kecil lengkap (UKL).
"Setiap unit kecil lengkap itu ada polisi di sana, ada rekan-rekan TNI, ada polisi pamong praja, sampai dengan dinas kesehatan. Ada semua di situ," katanya.
Menurut dia, tim tersebut untuk mencegat pemudik yang tidak sehat masuk ke Banyumas.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan bahwa setiap personel yang terlibat dalam tim tersebut akan berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
"Jadi, pada saat datang, mereka akan datang di posko, hanya dua yang mereka lakukan. Pertama, mereka pasti akan di-tracing dan di-testing menggunakan tes antigen," katanya.
Bagi pemudik yang diketahui positif berdasarkan tes antigen, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan, yakni diminta pulang ke kota asal atau akan dirawat/karantina.
Kedua, lanjut dia, yang harus dilakukan pemudik ketika masuk maupun melintasi wilayah Banyumas wajib menggunakan aplikasi Banyumas Tangguh Sembilan Belas (BTS).
"Kalau enggak mau (menggunakan aplikasi BTS), ya, pulang, begitu saja," katanya menjelaskan.
Selain melakukan penjagaan di lima titik perbatasan, pihaknya juga mengantisipasi kemungkinan adanya pemudik yang melalui jalan-jalan "tikus".
Kapolresta mengatakan bahwa pengamanan dan penjagaan tersebut fokus pada pencegahan gelombang ketiga penyebaran COVID-19.
"Kami berharap dengan teknis yang ini, bisa tetap menjaga stabilitas COVID-19 yang ada di Banyumas. Jangan sampai angka COVID-19 di sini naik lagi, syukur-syukur zona hijaunya bertambah,"
Ia mengatakan bahwa personel yang mendapat tugas memantau pemudik bukan hanya yang bertugas di posko, melainkan lurah/kepala desa maupun bhabinkamtibmas dan babinsa juga mendapat tugas untuk memantau pemudik yang lolos dari penjagaan di perbatasan sehingga bisa masuk ke wilayah Banyumas.
"Yang sudah masuk ke wilayahnya, yang sudah masuk ke rumahnya, yang tidak lapor sama Pak Lurah/Kades, sama Pak RT, langsung di-tracing. Didatangi rumahnya, di-tracing, langsung dioperasi yustisi," katanya. ***2***