Paket olahan ikan dibagikan ke 112 kabupaten untuk perangi stunting
Temanggung (ANTARA) - Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan bermitra dengan Komisi IV DPR RI membagikan paket olahan ikan di 112 kabupaten/kota melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai upaya perangi stunting.
"Kegiatan tersebut tersebar di 21 provinsi di Indonesia dan berlangsung mulai Maret hingga Juli 2021, salah satunya diberikan di Kabupaten Temanggung," kata Koordinator Bidang Pengembangan Akses Pasar Luar Negeri, KKP Jaya Wijaya di Temanggung, Jawa Tengah, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut pada Safari Gemarikan di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Anggota DPR RI Komisi IV Panggah Susanto diwakili Tjatur Prijo Usodo, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung.
Wijaya menyampaikan ikan merupakan salah satu sumber pangan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya peningkatan kecerdasan karena ikan mengandung protein tinggi dan Omega-3.
Kandungan gizi yang lengkap juga memiliki peran penting dalam 1.000 hari pertama kehidupan, terutama membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun serta menjadi asupan gizi bagi remaja usia produktif dan para lanjut usia.
Ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas. Dengan mengonsumsi ikan kita harapkan akan lahir generasi yang sehat, kuat dan cerdas.
"Sasaran kami 56 ribu orang yang terdiri kelompok target penanganan stunting, yaitu ibu hamil atau menyusui, anak balita dan remaja putri usia produktif, dan masyarakat rawan gizi lainnya," kata Wijaya.
Ia menyampaikan ikan menjadi salah satu sumber asupan pangan kaya protein dan Omega-3. Oleh karena itu ikan sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting.
Selain itu, katanya Safari Gemarikan di daerah menjadi langkah pemerintah untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) nasional.
Berdasarkan data Susenas 2019, katanya AKI Provinsi Jawa Tengah sebesar 35,99 kilogram/kapita setara ikan utuh segar. Adapun angka konsumsi ikan dalam rumah tangga (KIDRT) Kabupaten Temanggung sebesar 14,23 kilogram/kapita.
Berdasarkan data tersebut, AKI Provinsi Jawa Tengah masih jauh di bawah AKI nasional sebesar 54,50 kilogram/kapita setara ikan utuh segar.
Ia menyebutkan sebanyak 500 paket olahan ikan, seperti ikan bandeng, lele bumbu siap masak, abon tuna, abon lele, pempek ikan yang diambil dari UMKM setempat dibagikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria di Kabupaten Temanggung, khususnya di Kecamatan Ngadirejo, Candiroto, Bulu, dan Kecamatan Parakan.
"Lele dan produk olahannya dipilih karena Kabupaten Temanggung termasuk wilayah yang sedang mengembangkan produksi lele. Keterbukaan, sinergi dan koordinasi seluruh pihak terkait dari hulu sampai hilir diharapkan dapat meningkatkan produksi sekaligus usaha pengolahan dan pemasaran produk perikanan, terutama lele," kata Tjatur Prijo Usodo.
Ia berharap ikan dapat sebagai sumber protein untuk membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Budi daya lele dukung ikut perangi stunting
"Kegiatan tersebut tersebar di 21 provinsi di Indonesia dan berlangsung mulai Maret hingga Juli 2021, salah satunya diberikan di Kabupaten Temanggung," kata Koordinator Bidang Pengembangan Akses Pasar Luar Negeri, KKP Jaya Wijaya di Temanggung, Jawa Tengah, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut pada Safari Gemarikan di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Anggota DPR RI Komisi IV Panggah Susanto diwakili Tjatur Prijo Usodo, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung.
Wijaya menyampaikan ikan merupakan salah satu sumber pangan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya peningkatan kecerdasan karena ikan mengandung protein tinggi dan Omega-3.
Kandungan gizi yang lengkap juga memiliki peran penting dalam 1.000 hari pertama kehidupan, terutama membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun serta menjadi asupan gizi bagi remaja usia produktif dan para lanjut usia.
Ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas. Dengan mengonsumsi ikan kita harapkan akan lahir generasi yang sehat, kuat dan cerdas.
"Sasaran kami 56 ribu orang yang terdiri kelompok target penanganan stunting, yaitu ibu hamil atau menyusui, anak balita dan remaja putri usia produktif, dan masyarakat rawan gizi lainnya," kata Wijaya.
Ia menyampaikan ikan menjadi salah satu sumber asupan pangan kaya protein dan Omega-3. Oleh karena itu ikan sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting.
Selain itu, katanya Safari Gemarikan di daerah menjadi langkah pemerintah untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) nasional.
Berdasarkan data Susenas 2019, katanya AKI Provinsi Jawa Tengah sebesar 35,99 kilogram/kapita setara ikan utuh segar. Adapun angka konsumsi ikan dalam rumah tangga (KIDRT) Kabupaten Temanggung sebesar 14,23 kilogram/kapita.
Berdasarkan data tersebut, AKI Provinsi Jawa Tengah masih jauh di bawah AKI nasional sebesar 54,50 kilogram/kapita setara ikan utuh segar.
Ia menyebutkan sebanyak 500 paket olahan ikan, seperti ikan bandeng, lele bumbu siap masak, abon tuna, abon lele, pempek ikan yang diambil dari UMKM setempat dibagikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria di Kabupaten Temanggung, khususnya di Kecamatan Ngadirejo, Candiroto, Bulu, dan Kecamatan Parakan.
"Lele dan produk olahannya dipilih karena Kabupaten Temanggung termasuk wilayah yang sedang mengembangkan produksi lele. Keterbukaan, sinergi dan koordinasi seluruh pihak terkait dari hulu sampai hilir diharapkan dapat meningkatkan produksi sekaligus usaha pengolahan dan pemasaran produk perikanan, terutama lele," kata Tjatur Prijo Usodo.
Ia berharap ikan dapat sebagai sumber protein untuk membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Budi daya lele dukung ikut perangi stunting