Semarang (ANTARA) - Bank Jateng Cabang Sukoharjo membuka layanan devisa untuk mendukung perdagangan internasional, mendorong sektor ekspor impor, dan remittance.
“Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya memiliki banyak potensi ekspor lain seperti plywood and barcore, furniture, kertas, dan lainnya. Hal tersebut sangat tepat bagi Bank Jateng Cabang Sukoharjo untuk membuka layanan devisa," kata Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya.
Dwi Agus dalam sambutan mengatakan Kabupaten Sukoharjo dengan slogannya Sukoharjo makmur terkenal dengan hasil pertanian, kerajinan, furniture, serta tekstil.
Baca juga: Dukung Program Baznas tertib administrasi, Bank Jateng Syariah siapkan 41.000 Kartu NPWZ
Sukoharjo pun mempunyai julukan sebagai Kota Tekstil, bahkan sebagai perusahaan tekstil terbesar di Jawa Tengah yang berorientasi ekspor ke mancanegara.
“Kami manajemen sungguh berharap agar Bank Jateng Cabang Sukoharjo mampu berperan serta secara aktif dalam perdagangan internasional,” katanya.
Hal tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Jawa Tengah dari sektor ekspor impor.
Terkait dengan layanan yang ditawarkan, menurut Dwi adalah transaksi ekspor-impor (letter of credit, SKBDN), giro valas, deposito valasm, remmitance, money changer, western union.
Baca juga: Bank Jateng KCP Klampok Tempati Gedung Baru
Bahkan saat ini transaksi forex nasabah devisa Bank Jateng dilayani melului Jateng Electronic Trading (JET FX) Bank Jateng. JET FX adalah sebuah electronic trading system yang menyediakan fitur transkasi secara real time antara dealing room divisi treasury dan internasional Bank Jateng dengan kantor cabang devisa untuk mengakomodir kebutuhan transaksi valuta asing nasabah.
Wakil Bupati Sukoharjo Agus Sanstosa mengapresiasi pembukaan layanan devisa di Sukoharjo karena selama ini banyak sekali perusahaan besar besar yang transaksinya hingga keluar negeri berada di Sukoharjo.
“Sukoharjo ini masuk lima besar tujuan investasi di Jawa Tengah, apa artinya ini adalah tujuan investasi yang menjanjikan. Dengan dibukanya layanan devisa ini, merupakan peluang yang bagus,” kata Wabup.
Pihaknya berharap selalu ada koordinasi dengan pemkab dalam rangka meningkatkan potensi yang ada.
Baca juga: UMKM Solo Raya belajar branding di CWS Bank Jateng Surakarta