Cilacap (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, membuka rute angkutan perintis di jalur wisata guna meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata dengan menggunakan angkutan umum.
"Angkutan perintis itu diberikan untuk mendongkrak dunia wisata di Kabupaten Cilacap," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap Tulus Wibowo di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan angkutan perintis yang telah menjalani masa uji coba pada bulan Januari hingga Februari itu menggunakan armada bus milik Perum DAMRI dan melayani rute Benteng Pendem/Pantai Teluk Penyu-Pantai Jetis pergi-pulang (PP).
Dalam perjalanannya, kata dia, angkutan perintis tersebut singgah di Pantai Sodong dan Pantai Widarapayung.
"Tarifnya jauh dekat sebesar Rp15.000 per orang," katanya.
Menurut dia, pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam pengoperasian angkutan perintis tersebut, sehingga armadanya tetap diberangkatkan pada jam yang telah ditentukan meskipun tanpa membawa penumpang.
Sementara itu, pengawas angkutan perintis di Benteng Pendem, Sudiyono mengatakan bus DAMRI tersebut beroperasi pada pukul 05.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB dengan menggunakan empat bus, masing-masing berkapasitas 19 tempat duduk.
"Rutenya dari Benteng Pendem lewat jalur selatan (Jalan Lingkar Timur Cilacap, red.), Adipala, Pantai Sodong, Pantai Widarapayung, dan berakhir di Pantai Jetis dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Namun untuk sementara busnya belum masuk sampai ke Pantai Sodong," kata karyawan Perum DAMRI itu.
Sementara di Pantai Widarapayung, kata dia, bus akan berhenti di pintu masuk objek wisata itu selama 15 menit sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Pantai Jetis.
Kendati demikian, dia mengakui okupansi penumpang angkutan perintis tersebut masih minim dan belum mencapai 50 persen.
"Kadang (satu bus) hanya bawa lima orang, kadang cuma dua orang. Mungkin karena adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sehingga masih jarang yang pergi berwisata," katanya.
Salah seorang sopir bus perintis DAMRI, Arie Setiawan mengakui jika okupansi penumpangnya masih minim.
"Tadi saya hanya bawa penumpang tiga orang. Mungkin ke depannya akan lebih baik lagi," kata dia yang baru tiba di Benteng Pendem.