Semarang (ANTARA) - Anggota DPR RI Dewi Aryani menyatakan pada era globalisasi ini perlu karakter yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berlandaskan Pancasila.
"Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila, artinya setiap aspek karakter harus dijiwai kelima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif," kata Dr. Dewi Aryani, M.Si. melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Senin.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kota/Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) ini mengemukakan hal itu usai memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Ke-41 Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, pagi tadi.
Baca juga: Karang taruna diminta bumikan Pancasila
Karena UPS menjadikan Pancasila sebagai dasar dan fondasi pendirian perguruan ini, Dewi berharap UPS menjadi salah satu universitas yang tidak saja maju dalam pendidikan, tetapi juga melangkah menjadi bagian terdepan dalam membangun karakter anak bangsa secara umum.
Sebagai universitas yang berdomisili di wilayah dengan potensi maritim yang luar biasa ini, dia juga mengharapkan UPS dapat mengembangkan berbagai keilmuan, baik teori baru maupun terapan, yang dapat menjadi acuan atau pelopor dalam pengelolaan potensi maritim atau kelautan.
Menurut Dewi, karakter yang sesuai dan ditunjukkan melalui sikap yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai karakter yang religius, peduli sosial, kemandirian, semangat kebangsaan, demokratis, toleransi, dan disiplin tinggi.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini juga termaktub pada pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea ke-4.
Dengan demikian, lanjut dia, mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sikap dan perilaku baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terutama dalam kegiatan pendidikan.
"Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat," kata Doktor Administrasi Kebijakan Publik dan Bisnis Universitas Indonesia ini.
Baca juga: Sosiolog: Ibu berperan implementasikan Pancasila di keluarga
Baca juga: Ganjar: Tak ada kompromi dengan pihak ingin ganti Pancasila