"Saya kira perintah Presiden bagus, akan bisa menjadi contoh. Saya sendiri siap, siaplah, mosok ora (masa enggak) siap, Presiden saja siap kok. Ya memang tadi Presiden memberikan catatan menunggu izin dari BPOM, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa keluar," katanya di Semarang, Rabu.
Gubernur mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, yang pada tahap pertama sasaran utamanya para tenaga kesehatan.
Baca juga: Presiden targetkan 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret
"Saya sih memberikan banyak kesempatan kepada mereka yang berhak, tapi kalau contoh dari pejabat penting, maka pejabat yang harus pertama," katanya.
"Kalau pakar ngecek, BPOM ngecek, kita harus yakin. Tapi kalau memang butuh contoh, saya kira nantinya bupati/wali kota bisa mengikuti setelah kami," ia menambahkan.
Gubernur juga mengemukakan pentingnya peningkatan upaya pelacakan kasus dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19.
Ganjar mengatakan bahwa peningkatan pelacakan dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 membutuhkan dukungan peralatan.
Dia menyampaikan usul kepada Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan GeNose, pendeteksi COVID-19 berbasis embusan nafas buatan tim Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam pelacakan kasus COVID-19 di daerah.
"Semua orang gampang menggunakan GeNose, alatnya portabel, pengecekan cepat dan harganya murah, maka tadi saya usulkan pada Presiden semua menggunakan GeNose untuk membantu surveilans, melakukan tracing," katanya.
Baca juga: 62.560 vaksin COVID-19 tiba di Jateng
Baca juga: Ganjar imbau masyarakat waspadai hoaks vaksinasi COVID-19