Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek daerah-daerah untuk memastikan tidak ada kerumunan massa pada malam tahun baru guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
Pengecekan dilakukan orang nomor satu di Pemprov Jateng itu melalui siaran langsung media sosial Instagram di Semarang, Kamis petang, bersama sejumlah kepala daerah.
Empat bupati yang diajak berbincang langsung oleh Gubernur Ganjar adalah Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Jepara Dian Kristiandi, Bupati Banyumas Achmad Husein, dan Bupati Tegal Umi Azizah.
Kepada Ganjar, para bupati itu menyebutkan bahwa sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa sudah dilakukan sebelumnya dan masyarakat diminta merayakan malam pergantian tahun di rumah saja bersama keluarga.
"Alhamdulillah masyarakat mendukung. Saya tadi keliling ke sejumlah objek wisata di Tawangmangu, semuanya sepi," kata Bupati Juliyatmono.
Hal senada disampaikan Bupati Achmad Husein yang mengatakan bahwa sejumlah jalan dan tempat-tempat publik di Kabupaten Banyimas sudah ditutup sejak pukul 17.00 WIB.
"Sudah sejak jam 5 sore tadi, jalan-jalan kami tutup pak, tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan juga sudah ditutup. Kami akan keliling nanti untuk memastikan itu," ujarnya.
Bupati Jepara dan Bupati Tegal juga menyampaikan hal yang sama.
Ganjar memastikan bahwa berdasarkan laporan kepala daerah di Jateng, pemerintah daerah telah siap mengantisipasi adanya kerumunan massa pada malam pergantian tahun dengan melakukan sejumlah tindakan pencegahan, mulai sosialisasi sampai penutupan jalan dan tempat-tempat publik.
"Mereka mengganti keramaian dengan ajakan doa bersama. Bupati Tegal mengajak masyarakat khataman Alquran, Bupati Banyumas mau shalawatan, Karanganyar mau doa bersama dan shalat hajat bersama. Artinya semua sudah menyiapkan itu dan terima kasih karena mendukung malam tahun baru di rumah saja," katanya.
Gubernur Jateng juga mengapresiasi masyarakat yang mau mematuhi anjuran pemerintah untuk berada di rumah saja saat malam tahun baru.
Dari beberapa warga yang diajak ngobrol lewat siaran langsung Instagram, lanjut dia, mereka mengatakan akan merayakan malam tahun baru di rumah.
"Tadi ada dari Sukoharjo, Pekalongan, bahkan Papua. Mereka mengatakan malam tahun baru akan di rumah saja. Artinya, ini sebuah tindakan yang bagus dari masyarakat dan gerakan kita untuk merayakan tahun baru di rumah saja disambut masyarakat," ujarnya.