Semarang (ANTARA) - Puluhan pasien dan tenaga kesehatan rumah isolasi COVID-19 di kompleks rumah dinas Wali Kota Semarang menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada 2020 yang dilayani oleh petugas penyelenggara pemilu berpakaian hazmat, Rabu.
Proses pencoblosan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB yang dilayani oleh petugas dari TPS 40 Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat.
Petugas kesehatan di rumah isolasi tersebut memperoleh kesempatan pertama untuk menyalurkan hak pilihnya, sedangkan pasien COVID-19 yang sudah terdata dan memiliki hak pilih memberikan suara sesudahnya.
Ketua Tim Medis Rumah Dinas Isolasi Semarang, Aleix Munakamala, menjelaskan, sekitar 50 pasien dan 30 tenaga kesehatan berkesempatan memberikan suaranya.
"Data calon pemilih sudah kami kunci pada hari Selasa (8/12), pukul 16.00 WIB, sebanyak 120 orang. Namun, pada malam harinya banyak pasien yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang," katanya.
Baca juga: Calon tunggal, pasangan Afif-Albar optimistis raih 80 persen suara Pilkada Wonosobo
Hingga Rabu, pukul 14.00 WIB, tercatat 111 pasien menjalani perawatan di rumah isolasi ini.
Anggota PPS Kelurahan Kembangarum, Muhtarom Akbar Arifin, menjelaskan, terdapat sembilan petugas yang terdiri atas anggota KPPS di TPS 40, PPS Kembangarum dan bawaslu yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan suara ini dengan berpakaian hazmat.
Dalam pelaksanaan pemungutan suara di rumah dinas ini, kata dia, petugas menggunakan bilik dan kotak suara sementara.
"Kotak suara sementara ini selanjutnya akan dibawa ke TPS 40 untuk dihitung," katanya.
Akbar menjamin sterilisasi kotak dan surat suara dari lokasi pemungutan suara di rumah isolasi.
"Sebelum masuk ke rumah isolasi didisinfeksi, keluar dari rumah isolasi didisinfeksi lagi," katanya.
Baca juga: Pilkada Solo, Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 22 Manahan
Baca juga: BaJo raih 24 suara di TPS Gibran
Baca juga: Pasangan Bilqis-Mahrus menang telak di kandang sendiri