Solo (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif menyatakan bantuan pengobatan untuk para korban aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10) murni merupakan bentuk empati kampus.
"Jadi kalau ada yang mengatakan itu merupakan indikasi saya yang menyuruh demo, saya rasa itu sudah terlalu jauh. Ini tidak ada hubungannya, saya selaku rektor yang punya mahasiswa dirawat, apa tidak boleh menjenguk dan mengeluarkan biaya untuk pengobatan mereka," katanya di Solo, Minggu.
Ia mengatakan pada saat itu mengetahui bahwa banyak mahasiswa UMS yang menjadi korban dari aksi unjuk rasa di Bundaran Kartasura karena diberitahukan oleh salah satu perwakilan dari RS PKU Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
"Pada saat itu saya ditelepon dan saya langsung ke sana. Ada sekitar 41 mahasiswa UMS yang terluka, rata-rata karena pentungan dan sepatu. Saat ini mereka sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Selain untuk menjenguk, kedatangannya ke rumah sakit juga bertujuan memberikan dukungan moral kepada mahasiswa yang melaksanakan hak demokrasi mereka secara konstitusional. Ia menilai para mahasiswa tidak berbuat anarkis dalam aksi itu sehingga perlu memperoleh dukungan dari siapapun.
"Ini bukan soal setuju atau tidak setuju dengan tujuan demo, namun lewat aksi ini mahasiswa memperoleh pengalaman berharga dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat dan membela buruh dalam perspektif mahasiswa. Demo boleh dengan catatan aksi harus tertib," katanya.
Sementara itu, terkait dengan UU Cipta Kerja sendiri, dikatakannya, ada positif dan negatifnya. Meski demikian, seluruh pihak tidak terkecuali mahasiswa perlu mengkaji terlebih dahulu secara detail isi dari UU Cipta Kerja tersebut.
"Saya kan bukan politikus, saya hanya mengingatkan mahasiswa jangan sampai demo tetapi tidak tahu substansinya. Pelajari dulu, tetapi kalau tidak berpihak kepada rakyat ya tugas anda (mahasiswa) untuk menyuarakan, kalau lewat DPR kadang sulit," katanya.
Meski demikian, ia meminta kepada para mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi dengan mengedepankan akhlak dan bersifat konstruktif.
"Jangan sampai menimbulkan huru-hara, jangan merugikan orang lain dan mengganggu sekitar. Jangan sampai demo ini ditunggangi, karena bahaya kalau sampai itu terjadi," katanya.
Baca juga: Polri tangkap 5.918 orang dalam demo rusuh tolak UU Cipta Kerja
Berita Terkait
Rayakan Hari KI, Kemenkumhan gelar siniar bersama UMS
Jumat, 26 April 2024 11:33 Wib
Akademisi UMS sebut sinergi daerah antisipasi banjir Demak
Sabtu, 6 April 2024 6:38 Wib
Ratusan mahasiswa hadiri silaturahim ilmu komunikasi kampus Muhammadiyah
Selasa, 27 Februari 2024 22:51 Wib
UMS tambah tiga guru besar menuju WCU
Sabtu, 17 Februari 2024 17:08 Wib
Ekonom UMS : BUMN dibutuhkan negara
Rabu, 7 Februari 2024 9:00 Wib
Mahasiswa asing hingga pejabat publik ikuti wisuda UMS
Sabtu, 23 Desember 2023 18:32 Wib
UMS hanya akan terima 180 mahasiswa baru Fakultas Kedokteran
Senin, 27 November 2023 11:53 Wib
Wamenkes berharap Polkesta ikut andil pada pemerataan tenaga kesehatan
Rabu, 8 November 2023 16:12 Wib