Solo (ANTARA) - Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah Haji Indonesia (Perpuhi) menyatakan antrean calon jamaah umrah hingga saat ini terus meningkat seiring dengan belum dibukanya perjalanan ibadah tersebut oleh Pemerintah Arab Saudi akibat pandemi COVID-19.
"Awalnya sebelum pandemi antrean calon jamaah umrah dari Solo dan sekitarnya sekitar 10.000 orang. Saat ini, tepatnya selama enam bulan terakhir bertambah sebanyak 20.000 orang," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu di Solo, Senin.
Dengan demikian, saat ini total antrean calon jamaah umrah dari Solo dan sekitarnya sebanyak 30.000 orang. Jika nanti perjalanan sudah kembali dibuka, pihaknya akan memprioritaskan pendaftar awal.
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan penerbangan ibadah umrah akan kembali dibuka.
"Ini 'kan memang sejak awal Februari tidak ada pemberangkatan, sudah hampir 7 bulan ini. Meski demikian, kemarin sudah ada kabar bahwa mulai bulan Januari (tahun 2021) kemungkinan mulai ada keberangkatan lagi," katanya.
Baca juga: Perpuhi pastikan calon jamaah umrah tetap berangkat
Dari informasi yang diterimanya melalui surat resmi Pemerintah Arab Saudi bahwa per tanggal 1 Januari 2021, negara tersebut akan membuka seluruh penerbangan internasionalnya untuk umrah.
"Dipastikan ini satu bulan sebelum keberangkatan (penerbangan internasional sudah dibuka), artinya mulai tanggal 1 Desember 2020 sudah dibuka," katanya.
Bahkan, dikatakannya, beberapa biro umrah sudah mulai mempersiapkan keberangkatan calon jamaah tersebut.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan sistem yang akan diterapkan selama perjalanan umrah tersebut, termasuk kemungkinan pembatasan kuota.
"Kami belum tahu apakah nanti Pemerintah Arab Saudi akan menerapkan pembatasan kuota umrah atau tidak. Mengenai potensi kenaikan biaya memang ada, itu yang dikhawatirkan," katanya.
Baca juga: 10 ribu calon anggota jemaah umrah batal berangkat
Ia mengatakan jika jadwal keberangkatan sudah dimulai dan pada saat itu belum ditemukan vaksin COVID-19, maka dipastikan akan ada penerapan jaga jarak sehingga berdampak pada kenaikan biaya perjalanan umrah.
"'Nggak' mungkin sekamar berempat, paling tidak berdua. Saya prediksi kenaikan biaya bisa sampai 25 persen," katanya.