London (ANTARA) - Inggris menegaskan bahwa Rusia harus menjelaskan mengapa Alexei Navalny, pengkritik Presiden Vladmir Putin, diracun dengan zat saraf jenis Novichok.
Inggris mengatakan penggunaan kembali senjata kimia itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima.
Tes toksikologi yang dilakukan di laboratorium militer Jerman terhadap sampel darah Navalny menghasilkan apa yang disebut Jerman sebagai "bukti tegas" bahwa Navalny diracuni dengan Novichok.
"Pemerintah Rusia punya kasus yang jelas untuk dijawab. Harus menjelaskan tentang apa yang terjadi pada Navalny," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam pernyataan.
"Benar-benar tidak dapat diterima bahwa senjata kimia terlarang ini kembali digunakan, dan sekali lagi kami melihat kekerasan diarahkan terhadap tokoh oposisi terkemuka Rusia."
Inggris mengatakan Rusia menggunakan Novichok untuk meracuni mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di Kota Salisbury di Inggris pada 2018.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Relawan Green UMP gotong royong punguti sampah setelah nobar Timnas Indonesia
Selasa, 30 April 2024 16:34 Wib
Sesama kelompok WNI tawuran di Korsel akibatkan satu orang tewas
Selasa, 30 April 2024 16:34 Wib
Diskopnaker Boyolali gelar pelatihan berbasis kompetensi
Selasa, 30 April 2024 16:34 Wib
142 pelajar SMA ikuti seleksi FLS2N 2024 Tingkat Kabupaten Purbalingga
Selasa, 30 April 2024 16:13 Wib
PTIS didorong ikuti perkembangan teknologi
Selasa, 30 April 2024 15:49 Wib
Desa Prambatan Lor Kudus rintis kelola sampah secara mandiri
Selasa, 30 April 2024 14:54 Wib
Kemenkumham Jateng ambil sumpah WNA pemohon naturalisasi
Selasa, 30 April 2024 11:32 Wib
Pj Bupati Banyumas harapkan Timnas U-23 lolos ke Olimpiade Paris 2024
Selasa, 30 April 2024 8:31 Wib