Solo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Surakarta memastikan ada koreksi target jumlah wisatawan baik asing maupun domestik pada tahun ini mengingat terbatasnya aktivitas masyarakat akibat pandemi COVID-19.
"Kalau target awal, di tahun ini kami bisa menjaring sebanyak 5,5 juta wisatawan baik lokal maupun asing," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan di Solo, Senin.
Ia mengatakan angka tersebut naik sebanyak 300.000 dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 5,2 juta wisatawan. Meski memastikan terjadi koreksi target, pihaknya belum dapat menyampaikan target terbaru mengingat masih ada harapan di sisa waktu hingga akhir tahun ini.
"Kami masih melihat kondisi, tetapi kan kami juga harus menunggu situasi kota betul-betul aman, tidak hanya di Solo tetapi juga kota lain. Apalagi pelancong yang datang ke Solo banyak dari Jakarta dan Surabaya," katanya.
Selain kota asal sebagian pelancong yang masih masuk dalam kategori zona merah penyebaran COVID-19, kata dia, syarat dalam melakukan perjalanan yang salah satunya adalah melengkapi hasil tes cepat juga berdampak pada keengganan wisatawan untuk melakukan perjalanan jauh.
Ia mengatakan meski seluruh objek wisata yang ada di Kota Solo sudah dibuka, ternyata belum mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan.
"Pembatasan usia pengunjung (larangan pengunjung di bawah 15 tahun) sangat berpengaruh. Tetapi kan pembatasan usia ini juga sangat penting. Jangan sampai ada penularan pada mereka," katanya.
Ia mencontohkan tingkat kunjungan di Taman Wisata Balekambang saat ini hanya menyisakan 100 orang/hari biasa dan sekitar 300 orang/hari di Sabtu dan Minggu. Angka ini menurun signifikan jika dibandingkan sebelum pandemi, yaitu sekitar 1.000 orang/hari di hari Senin-Jumat dan mencapai 5.000 orang di hari Sabtu dan Minggu.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini jumlah pengunjung khususnya yang terlihat dari tingkat kunjungan hotel sudah ada kenaikan jika dibandingkan bulan Maret di mana awal diberlakukannya Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 di Kota Solo.
"Di awal itu angka okupansi sangat rendah, kemudian naik lagi saat new normaltetapi turun lagi sejak ada klaster baru di rumah sakit dr Moewardi. Saat ini okupansi hotel sekitar 20-30 persen," katanya.
Berita Terkait
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Dinas Pertanian Kudus targetkan produksi padi 162.977 ton GKG
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Gerbang Harapan, cara Pemkot Semarang jaring orang tua asuh siswa tak mampu
Rabu, 17 April 2024 20:22 Wib
Dua lokasi paling padat di Surakarta selama Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 12:37 Wib
Pemotongan sapi di RPH meningkat jelang Lebaran
Kamis, 4 April 2024 8:00 Wib
Gibran larang mobil dinas untuk mudik Lebaran
Rabu, 3 April 2024 20:00 Wib
Dinhub Banyumas siapkan rekayasa lalu lintas saat mudik Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:38 Wib
Dinas Perhubungan Kudus siapkan jalur alternatif sambut Lebaran
Minggu, 31 Maret 2024 17:37 Wib