Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susi Susanti mengatakan bahwa Malaysia merupakan tim yang diwaspadai Indonesia di Piala Thomas 2020 yang dijadwalkan berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.
“Bagi Indonesia, untuk grup (yang diwaspadai) adalah Malaysia,” kata Susi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Baca juga: BWF rilis hasil undian Piala Thomas dan Uber 2020
Malaysia, kata Susi, kerap menjegal langkah Indonesia ke babak berikutnya. Misalnya, pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020 di Manila, meski Indonesia berhasil merebut titel juara, tetapi Malaysia cukup menyulitkan, terutama di sektor tunggal putra.
Indonesia pada saat itu menang 3-1, di mana dua poin diperoleh dari sektor ganda dan satu poin dari sektor tunggal. Sementara satu poin dari Malaysia itu direbut berkat Cheam June Wei setelah mengalahkan Jonatan Cristie.
Pun demikian pada All England 2020, pemain tunggal Malaysia lainnya, yakni Lee Zii Jia juga menumbangkan Jonatan Cristie di putaran pertama.
Baca juga: Soal Thomas-Uber 2020, Susy: Indonesia berpeluang jadi juara grup
Kendati begitu, Susi percaya diri dengan penampilan sektor tunggal putra di Piala Thomas nanti, mengingat ajang yang menjadi lambang supremasi bulu tangkis putra itu merupakan kompetisi beregu, bukan individu.
“Kalau melihat perkembangan terakhir di All England, kekuatan pemain cukup merata, tapi ada plus minus. Ada ganda kuat dan tunggal kuat. Hanya turnamen beregu ini berbeda dengan perorangan. Ada kalanya di turnamen individu tidak terlalu kuat, tapi di kejuaraan tim justru lebih semangat,” kata Susi.
Susi juga yakin dengan undian tersebut, Indonesia bisa menjuarai Grup A bahkan peluang membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air cukup besar.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sebelumnya telah merilis undian Piala Thomas dan Uber 2020 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin.
Sama seperti tim Thomas, tim Uber Indonesia juga bakal bertemu Malaysia yang menghuni Grup B bersama Korea Selatan dan Australia.
Baca juga: PBSI siap gelar simulasi Piala Thomas-Uber dengan protokol kesehatan
Baca juga: 45 tahun silam, Indonesia rebut Piala Uber pertamanya
Baca juga: 18 tahun berlalu sejak Indonesia mendekap Piala Thomas terakhirnya