Prodi TLM UMP turut berperan aktif pada masa pandemi COVID-19
Prodi TLM D4 UMP berkolaborasi dengan beberapa pakar dan praktisi yang terjun langsung dalam analisis spesimen terduga COVID-19
Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4 (TLM D4) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, turut berperan aktif pada masa pandemi COVID-19 dengan menggelar berbagai kegiatan secara daring.
Salah satunya berupa webinar bertemakan "Teknologi Pengambilan Spesimen dan Metode Pemeriksaan Real Time PCR untuk Diagnosis COVID-19" yang digelar pada hari Kamis (21/5).
Dalam penyelenggaraan webinar itu, Prodi TLM D4 UMP berkolaborasi dengan beberapa pakar dan praktisi yang terjun langsung dalam analisis spesimen terduga COVID-19.
Pembicara pertama dalam webinar tersebut, Kepala Laboratorium RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, dr. Minto Rahaju, Sp.P.K. menyampaikan materi mengenai teknik pengambilan spesimen pada pasien terduga COVID-19.
Selain itu, dia juga memamaparkan tentang berbagai metode pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tersebut.
Baca juga: UMP gelar seminar daring "Penanganan COVID-19 dalam Tinjauan Kesehatan, Ekonomi, dan Psikologi"
Pembicara kedua dan ketiga merupakan praktisi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Mayarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yakni Ayu Rahayu, S.Si., M.Si. dan Anwar Rofik, M.Si. Keduanya saat ini aktif dalam pemeriksaan dan analisis spesimen untuk menegakkan diagnosis COVID-19.
Dalam hal ini, Ayu Rahayu, S.Si., M.Si. menjelaskan secara detail tentang teknik pemeriksaan dengan menggunakan "Real Time PCR", sedangkan Anwar Rovik, S.Si. memaparkan tentang "biosafety" untuk bekerja di laboratorium pemeriksaan COVID-19 serta interpretasi hasil dari analisis "Real Time PCR".
Webinar tersebut diikuti oleh 1.230 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia yang bergabung secara daring, bahkan ada juga peserta dari luar negeri.
Berdasarkan karakteristiknya, 55 persen peserta merupakan mahasiswa, 23 persen dosen, 12 persen masyarakat umum, serta 10 persen dari berbagai organisasi profesi maupun instansi seperti perguruan tinggi, puskesmas, rumah sakit, balai penelitian kesehatan, lembaga penelitian, dan institusi lainnya. (tgr).
Baca juga: UMP gelar tablig akbar secara virtual bareng AA Gym
Baca juga: Magister Pendidikan IPS UMP gelar seminar dan workshop daring
Salah satunya berupa webinar bertemakan "Teknologi Pengambilan Spesimen dan Metode Pemeriksaan Real Time PCR untuk Diagnosis COVID-19" yang digelar pada hari Kamis (21/5).
Dalam penyelenggaraan webinar itu, Prodi TLM D4 UMP berkolaborasi dengan beberapa pakar dan praktisi yang terjun langsung dalam analisis spesimen terduga COVID-19.
Pembicara pertama dalam webinar tersebut, Kepala Laboratorium RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, dr. Minto Rahaju, Sp.P.K. menyampaikan materi mengenai teknik pengambilan spesimen pada pasien terduga COVID-19.
Selain itu, dia juga memamaparkan tentang berbagai metode pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tersebut.
Baca juga: UMP gelar seminar daring "Penanganan COVID-19 dalam Tinjauan Kesehatan, Ekonomi, dan Psikologi"
Pembicara kedua dan ketiga merupakan praktisi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Mayarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yakni Ayu Rahayu, S.Si., M.Si. dan Anwar Rofik, M.Si. Keduanya saat ini aktif dalam pemeriksaan dan analisis spesimen untuk menegakkan diagnosis COVID-19.
Dalam hal ini, Ayu Rahayu, S.Si., M.Si. menjelaskan secara detail tentang teknik pemeriksaan dengan menggunakan "Real Time PCR", sedangkan Anwar Rovik, S.Si. memaparkan tentang "biosafety" untuk bekerja di laboratorium pemeriksaan COVID-19 serta interpretasi hasil dari analisis "Real Time PCR".
Webinar tersebut diikuti oleh 1.230 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia yang bergabung secara daring, bahkan ada juga peserta dari luar negeri.
Berdasarkan karakteristiknya, 55 persen peserta merupakan mahasiswa, 23 persen dosen, 12 persen masyarakat umum, serta 10 persen dari berbagai organisasi profesi maupun instansi seperti perguruan tinggi, puskesmas, rumah sakit, balai penelitian kesehatan, lembaga penelitian, dan institusi lainnya. (tgr).
Baca juga: UMP gelar tablig akbar secara virtual bareng AA Gym
Baca juga: Magister Pendidikan IPS UMP gelar seminar dan workshop daring