Bupati harapkan usaha Pertashop di Banyumas berkembang
Banyumas (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan usaha Pertashop di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikelola dengan baik agar berkembang pesat dan sukses sehingga jumlahnya terus bertambah.
"Kalau ini (Pertashop, red.) sukses, bisa tambah terus," katanya saat meresmikan Pertashop di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu sore.
Pertashop Desa Limpakuwus merupakan yang pertama di Banyumas dan salah satu dari empat Pertashop yang akan dibangun PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Dalam Negeri di kabupaten itu.
Menurut Bupati, Pertashop tersebut akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Limpakuwus.
Dia juga mengharapkan kehadiran Pertashop di Desa Limpakuwus akan berdampak terhadap kemajuan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Usai meresmikan Pertashop, Bupati berkesempatan mengendarai sepeda motor milik warga ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mini tersebut untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
Saat ditemui wartawan, orang nomor satu di Banyumas itu mengharapkan kehadiran Pertashop dapat meningkatkan perekonomian di pedesaan.
"Jadi, nanti ekonomi bisa tumbuh di sini, kalau mau beli BBM tidak perlu jauh-jauh," katanya.
Ia mengharapkan untuk sementara di setiap kecamatan minimal ada satu Pertashop dan setelah sukses, dapat berkembang ke desa-desa lainnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Cilacap-Banyumas Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan Pertashop merupakan program kolaborasi antara Kemendagri dan PT Pertamina (Persero) untuk memajukan perekonomian masyarakat desa.
"Kalau di Banyumas, ini (Pertashop Desa Limpakuwus, red.) memang yang pertama. Ke depannya di Banyumas ada tiga lagi, di Desa Pajerukan, Karangsalam, dan Tumiyang," katanya.
Menurut dia, pemilihan desa-desa tersebut berdasarkan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang belum ada SPBU-nya atau jarak minimal ke SPBU terdekat 10 kilometer.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mengikuti alur dari Kemendagri dalam menentukan desa-desa yang menjadi lokasi pembangunan Pertashop.
Adeka mengatakan pasokan BBM untuk Pertashop tersebut disuplai dari Terminal BBM Maos, Cilacap, dan dalam waktu tiga bulan, pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina Retail untuk memberi kesempatan kepada BUMDes untuk belajar tata niaga minyak, administrasi, dan perizinan.
"Harga BBM yang dijual di Pertashop sama seperti di SPBU. Selain menjual BBM jenis Pertamax, Pertashop juga memasarkan elpiji dan pelumas. Harapannya dari Pertashop ini, desa bisa berkembang," jelasnya.
"Kalau ini (Pertashop, red.) sukses, bisa tambah terus," katanya saat meresmikan Pertashop di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu sore.
Pertashop Desa Limpakuwus merupakan yang pertama di Banyumas dan salah satu dari empat Pertashop yang akan dibangun PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Dalam Negeri di kabupaten itu.
Menurut Bupati, Pertashop tersebut akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Limpakuwus.
Dia juga mengharapkan kehadiran Pertashop di Desa Limpakuwus akan berdampak terhadap kemajuan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Usai meresmikan Pertashop, Bupati berkesempatan mengendarai sepeda motor milik warga ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mini tersebut untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
Saat ditemui wartawan, orang nomor satu di Banyumas itu mengharapkan kehadiran Pertashop dapat meningkatkan perekonomian di pedesaan.
"Jadi, nanti ekonomi bisa tumbuh di sini, kalau mau beli BBM tidak perlu jauh-jauh," katanya.
Ia mengharapkan untuk sementara di setiap kecamatan minimal ada satu Pertashop dan setelah sukses, dapat berkembang ke desa-desa lainnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Cilacap-Banyumas Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan Pertashop merupakan program kolaborasi antara Kemendagri dan PT Pertamina (Persero) untuk memajukan perekonomian masyarakat desa.
"Kalau di Banyumas, ini (Pertashop Desa Limpakuwus, red.) memang yang pertama. Ke depannya di Banyumas ada tiga lagi, di Desa Pajerukan, Karangsalam, dan Tumiyang," katanya.
Menurut dia, pemilihan desa-desa tersebut berdasarkan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang belum ada SPBU-nya atau jarak minimal ke SPBU terdekat 10 kilometer.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mengikuti alur dari Kemendagri dalam menentukan desa-desa yang menjadi lokasi pembangunan Pertashop.
Adeka mengatakan pasokan BBM untuk Pertashop tersebut disuplai dari Terminal BBM Maos, Cilacap, dan dalam waktu tiga bulan, pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina Retail untuk memberi kesempatan kepada BUMDes untuk belajar tata niaga minyak, administrasi, dan perizinan.
"Harga BBM yang dijual di Pertashop sama seperti di SPBU. Selain menjual BBM jenis Pertamax, Pertashop juga memasarkan elpiji dan pelumas. Harapannya dari Pertashop ini, desa bisa berkembang," jelasnya.