Solo (ANTARA) - Rumah Tahanan Surakarta memberlakukan karantina lokasi untuk warga binaan terkait adanya perpanjangan status kejadian luar biasa penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) di Kota Solo.
Kepala Rumah Tahanan Surakarta, Soleh Joko Sutopo melalui Kepala Pengamanan Rutan, Andi Rahmanto di Solo, Senin mengatakan rutan tetap menerapkan karantina lokasi untuk mencegah penyebaran COVID-19 di dalam rumah tahanan.
Pengumuman KLB dengan melihat situasi perkembangan terkini, namun status KLB masih ditetapkan di Solo.
Kendati demikian, Rutan Surakarta menghadapi wabah COVID-19 tersebut juga menyediakan sarana untuk membasmi penyebaran virus.
Baca juga: Unisri Solo produksi cairan pembersih tangan untuk masyarakat
Baca juga: Wali Kota Surakarta tetapkan Solo KLB COVID-19
Menurut dia, pihaknya sejak Solo status KLB tidak menerima tahanan titipan baik dari kejaksaan, kepolisian maupun pengadilan di tiga wilayah. Yakni, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Kota Solo.
Selain itu, lanjut dia, setiap petugas yang hendak memasuki Rutan harus memasuki box sterilisasi dengan disemprotkan cairan disinfektan. Petugas juga melakukan cuci tangan untuk menghindari penyebaran virus tersebut.
"Kami juga terus memberikan imbauan kepada warga binaan, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam Rutan," katanya.
Selain itu, Rutan Surakarta telah memberikan fasilitas warga binaan dengan video call selama hari kunjungan ditutup sementara guna mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut Kepala Rutan Surakarta Soleh Joko Sutopo fasilitas video call dapat diakses dari rumah atau di suatu tempat, tidak harus berkunjung ke rumah tahanan setempat.
Menurut dia, untuk bisa memanfaatkan fasilitas tersebut warga binaan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada petugas. Adapun aplikasi yang dipergunakan WhatsApp melalui komputer, sehingga mereka dengan mengenakan headphone duduk berjajar 13 orang di ruang kunjungan Aula Rumah Tahanan Surakarta.
Rutan membatasi waktu hingga 10 menit setiap warga binaan yang melakukan komunikasi video call dengan keluarganya.
Menurut dia, selama memberikan fasilitas video call terhadap warga binaannya rata-rata yang melakukan komunikasi dengan keluarganya sekitar 50 orang per hari.
Baca juga: Apindo Surakarta usul pemerintah subsidi THR buruh
Baca juga: Transaksi saham di Solo anjlok akibat pandemi COVID-19