Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerahkan fatwa tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi wabah COVID-19 kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) supaya disosialisasikan ke seluruh masjid di Indonesia.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi di Jakarta, Selasa, mengatakan lewat fatwa tersebut diharapkan seluruh masyarakat dapat memahami bahwa imbauan untuk tidak melakukan ibadah berjamaah di masjid merupakan bentuk langkah pencegahan terhadap wabah COVID-19.
"Penyerahan Fatwa MUI kepada Bapak JK sebagai Ketua DMI, kami apresiasi Pak JK karena Pak JK saya kira cukup tanggap, sudah dan akan melakukan langkah-langkah kepada masjid-masjid di daerah, satu masjid dibiayai Rp1 juta untuk kebersihan," kata Masduki di Jakarta, Selasa.
Baca juga: MUI: Haram timbun masker saat wabah virus corona
Dengan pemahaman dari para pengurus masjid terhadap jemaah mengenai fatwa tersebut, Masduki berharap tidak ada lagi anggapan bahwa imbauan MUI tersebut untuk menjauhkan umat Islam dari masjid.
"Masih ada pikiran-pikiran konspiratif yang menggejala di masyarakat, yang berpikir 'jangan jauhkan umat Islam dari masjid', ini kan tidak ada persoalan konspiratif. Ini adalah ajaran agama bahwa kita harus menghindari wabah, dan itu hadisnya sahih," tegasnya.
Baca juga: MUI: Jika COVID-19 tak terkendali jangan Jumatan di wilayah terkait
Sementara itu, Jusuf Kalla mengatakan pihaknya akan menyusun imbauan lebih teknis yang mengacu pada fatwa tersebut untuk disebarkan ke seluruh masjid di Indonesia.
"Nanti akan kita bahas lagi teknisnya bagaimana, karena semuanya lengkap dengan dalil-dalil dari sisi agama, pelaksanaan teknisnya nanti kita akan pelajari betul lagi," kata JK.
Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19 dirilis oleh MUI untuk mengatur mengenai kebijakan beribadah secara berjamaah di masjid serta tata cara memperlakukan jenazah muslim terinfeksi COVID-19.