Banjir di Pekalongan, warga mulai derita gatal-gatal
Semarang (ANTARA) - Hasil pemeriksaan tim medis yang dilakukan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jateng di sejumlah titik pengungsian banjir di Kabupaten Pekalongan pada Senin (24/2), warga sudah mulai mengalami gatal-gatal pada area kaki, pusing, serta demam.
Satria Nova, perwakilan Dompet Dhuafa menyebutkan saat ini kebutuhan yang diperlukan warga untuk kesehatan mereka antara lain salep, obat nyeri, minyak angin agar tubuh tetap hangat, selimut, diapers balita dan lansia, serta pembalut wanita.
Dalam kesempatan tersebut, tim medis memeriksa 70 warga RT4/RW2, Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan mendatangi pos kesehatan untuk memeriksakan diri dan titik kedua di Aula Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan sebanyak 95 warga.
Baca juga: Bupati Pekalongan pastikan pelayanan RSUD Kraron berjalan normal meski kebanjiran
Baca juga: Diguyur hujan semalaman, Batang dan Pekalongan dikepung banjir
"Jika kendala hari ini (Senin,24/2) tim medis kesulitan menembus daerah yang tinggi airnya. Insya Allah selajutnya kami akan membawa perahu karet agar bisa menembus wilayah yang sulit, karena ada warga yang bertahan di rumah. Apalagi berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan, beberapa titik masih tergenang air yang cukup tinggi bahkan mencapai 1 meter," kata Koordinator LKC Aan Julianto menambahkan.
Hujan sejak Kamis (20/2) menyebabkan banjir melanda Kabupaten Pekalongan dan menyebabkan ribuan warga mengungsi di beberapa titik meskipun Sabtu (22/2) warga sempat kembali ke rumah masing-masing dan Minggu (23/2) kembali hujan deras, sehingga warga kembali ke pengungsian.
Di Kota Pekalongan yang menjadi posko induk, terdapat tiga tempat untuk mengungsi warga yakni di Aula Kelurahan Tirto, Alua Kecamatan Tirto, serta Masjid Al Karomah dengan jumlah pengungsi kurang lebih 1.000 jiwa, belum termasuk beberapa tempat lainnya.
Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa Jateng, tambah Aan Julianto, akan terus terjun membantu warga bersama dengan PBMTI Pakalongan Raya, karena masih banyak wilayah terendam banjir.
Baca juga: Sekolah tergenang banjir, siswa SD di Kudus diliburkan
Baca juga: Sejumlah desa di Kudus tergenang banjir
Satria Nova, perwakilan Dompet Dhuafa menyebutkan saat ini kebutuhan yang diperlukan warga untuk kesehatan mereka antara lain salep, obat nyeri, minyak angin agar tubuh tetap hangat, selimut, diapers balita dan lansia, serta pembalut wanita.
Dalam kesempatan tersebut, tim medis memeriksa 70 warga RT4/RW2, Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan mendatangi pos kesehatan untuk memeriksakan diri dan titik kedua di Aula Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan sebanyak 95 warga.
Baca juga: Bupati Pekalongan pastikan pelayanan RSUD Kraron berjalan normal meski kebanjiran
Baca juga: Diguyur hujan semalaman, Batang dan Pekalongan dikepung banjir
"Jika kendala hari ini (Senin,24/2) tim medis kesulitan menembus daerah yang tinggi airnya. Insya Allah selajutnya kami akan membawa perahu karet agar bisa menembus wilayah yang sulit, karena ada warga yang bertahan di rumah. Apalagi berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan, beberapa titik masih tergenang air yang cukup tinggi bahkan mencapai 1 meter," kata Koordinator LKC Aan Julianto menambahkan.
Hujan sejak Kamis (20/2) menyebabkan banjir melanda Kabupaten Pekalongan dan menyebabkan ribuan warga mengungsi di beberapa titik meskipun Sabtu (22/2) warga sempat kembali ke rumah masing-masing dan Minggu (23/2) kembali hujan deras, sehingga warga kembali ke pengungsian.
Di Kota Pekalongan yang menjadi posko induk, terdapat tiga tempat untuk mengungsi warga yakni di Aula Kelurahan Tirto, Alua Kecamatan Tirto, serta Masjid Al Karomah dengan jumlah pengungsi kurang lebih 1.000 jiwa, belum termasuk beberapa tempat lainnya.
Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa Jateng, tambah Aan Julianto, akan terus terjun membantu warga bersama dengan PBMTI Pakalongan Raya, karena masih banyak wilayah terendam banjir.
Baca juga: Sekolah tergenang banjir, siswa SD di Kudus diliburkan
Baca juga: Sejumlah desa di Kudus tergenang banjir