London (ANTARA) - Seorang ilmuwan Inggris terkemuka menciptakan terobosan signifikan dalam bersaing menemukan vaksin virus corona, dengan mengurangi waktu pengembangan normal dari "dua hingga tiga tahun menjadi hanya dalam 14 hari," demikian laporan stasiun TV Sky.
Profesor Robin Shattock, Kepala Infeksi Mukosa dan Kekebalan di Imperial College London, menyebutkan kini dirinya dalam tahap awal menguji vaksin pada binatang secepatnya pekan depan, dengan studi manusia pada musim panas apabila mengantongi dana yang mencukupi, kata Sky.
"Prosedur konvensional biasanya memakan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun sebelum anda bahkan sampai ke klinik," katanya kepada Sky. "Dan kami keluar dari urutan itu untuk menghasilkan satu kandidat di laboratorium dalam 14 hari."
Vaksin tersebut akan terlalu terlambat untuk wabah yang cepat menyebar saat ini, namun akan menjadi penting jika ada vaksin untuk melawan virus tersebut, katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban meninggal virus corona di China bertambah jadi 479 orang
Baca juga: Pengawas Obat Eropa percepat pengembangan vaksin dan obat lawan virus corona
Berita Terkait
Inter boyong Robin Gosens dari Atalanta
Jumat, 28 Januari 2022 8:23 Wib
Azis: Eks penyidik KPK pinjam uang dengan memelas
Senin, 17 Januari 2022 15:38 Wib
Dituntut 12 tahun bui, eks penyidik KPK Stepanus Robin: Tak Adil
Senin, 20 Desember 2021 14:53 Wib
Eks penyidik KPK Stepanus Robin dituntut 12 tahun bui
Senin, 6 Desember 2021 16:32 Wib
KPK masih analisis permohonan JC Stepanus Robin
Selasa, 23 November 2021 17:40 Wib
Jaksa ungkap penyerahan Rp1,5 miliar dari Aliza kepada eks penyidik KPK
Senin, 22 November 2021 17:59 Wib
Robin eks penyidik KPK ungkap curhat Syahrial dan Lili Pintauli
Senin, 22 November 2021 15:48 Wib
Saksi serahkan Rp2 miliar kepada orang kepercayaan Azis Syamsuddin
Senin, 1 November 2021 13:42 Wib