Demak (ANTARA) - Ratusan warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat lebih aman setelah tempat tinggal mereka dilanda banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, Kamis.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho di Demak, Kamis, mengatakan tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo jebol pada pukul 09.00 WIB.
Awalnya, lanjut dia, tanggul jebol hanya kecil, kemudian semakin melebar dan saat ini mencapai 10-an meter.
Baca juga: Ribuan rumah di Demak terendam banjir
Tercatat 160-an keluara di Desa Trimulyo terdampak peristiwa itu dan harus mengungsi. Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudaranya, sedangkan lainnya ke masjid, balai desa, serta kantor Kecamatan Guntur.
BPBD Demak sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi, sedangkan sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.
Bupati Demak M. Natsir mengungkapkan dapur umum dan kebutuhan lainnya, termasuk tim medis, sudah disiapkan untuk penanganan pengungsi.
Jumlah warga Desa Trimulyo diperkirakan 1.500-an orang, sedangkan jumlah mereka yang mengungsi belum bisa dipastikan.
Terkait penanganan tanggul jebol, kata dia, belum bisa dihadirkan alat berat karena kondisinya belum memungkinkan.
"Kami menunggu cuaca terang sehingga baru bisa dihadirkan alat berat untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol. Untuk saat ini hanya penanganan sementara untuk antisipasi debit air sungainya meningkat," ujarnya.
Tanggul sungai lain yang dinilai rawan, tidak hanya di Sungai Tuntang, melainkan di Ploso dan Sumberejo, sedangkan aliran sungai besar yang menjadi perhatian, di antaranya Sungai Wulan, Jeragung, dan Sayung.
Baca juga: Kunjungi korban banjir di Demak, Ganjar naik perahu karet
Baca juga: Jalur Semarang-Demak tergenang banjir