Jakarta (ANTARA) - Xiaomi meluncurkan Redmi 8 dan 8A dengan fitur-fitur unggulan, salah satunya adalah baterai berkekuatan 5000mAh.
Baterai besar ini juga didukung dengan pengisian daya cepat atau fast charging 18W dan sudah menggunakan konektor USB Type-C.
Untuk segmen low-end, Redmi 8 dan 8A merupakan yang pertama hadir dengan inovasi-inovasi tersebut.
Redmi 8 dan 8A sudah menggunakan chipset octa-core Qualcomm Snapdragon 439. Masing-masing tipe menawarkan slot dual SIM 2+1 dengan slot khusus MicroSD sehingga pengguna bisa memperbanyak penyimpanan hingga 512GB.
Perbedaan Redmi 8 dan 8A terletak pada sisi kamera dan dengan bodi. Untuk Redmi 8, memiliki sentuhan premium dengan permukaan yang mengkilap dan glossy, sedangkan Redmi 8A bodi-nya bertekstur matte.
Pada bagian kamera, Redmi 8 dan 8A sama-sama dilengkapi dengan kamera utama 12MP. Namun Redmi 8 memiliki kamera kedua 2MP sehingga memberikan efek kedalaman yang lebih baik pada mode portrait. Sedangkan kamera depan, keduanya memakai kamera 8MP dengan AI portrait mode.
Untuk layar keduanya sudah menggunakan HD+ Dot Drop seluas 6,22 inci dengan rasio aspek 19:9 dan Corning Gorilla Glass 5 dengan nano-coating yang biasa digunakan pada ponsel premium
"Redmi 8 dan Redmi 8A akan melanjutkan mimpi kami menyediakan teknologi yang luar biasa pada masyarakat Indonesia dan mengubah hidup mereka dengan menghubungkan lebih banyak orang ke teknologi," ujar Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Jika dibandingkan dengan ponsel di segmennya, harga yang ditawarkan oleh Redmi 8 dan 8A sangat bersaing. Redmi 8 dibanderol dengan harga Rp1,749,000 untuk varian 3GB+32GB dan Rp1,849,00 untuk 4GB+64GB. Sedangkan, Redmi 8A dibanderol dengan harga Rp1,449,000 untuk varian 2GB+32GB.
Sementara itu, Redmi 8 memiliki tiga varian warna yakni Onyx Black, Ruby Red dan Sapphire Blue. Sedangkan Redmi 8A, Midnight Black, Sunset Red dan Ocean Blue.
Baca juga: Zenfone Max, maksimal dengan 5000 mAh
Baca juga: Oppo Reno janjikan gim tanpa lag
Baca juga: Pasar ponsel pemula di Indonesia kian tergerus segmen menengah