ITB gelar lomba lari ultramarathon 200 km
Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar lomba lari ultramarathon dengan rute Jakarta-Bogor-Puncak-Cimahi-Bandung, 11-13 Oktober dengan jarak tempuh 200 km.
"Lomba lari tahun ini berbeda karena yang sebelumnya menempuh jarak 170 km, kali ini kami memperpanjang rute menjadi 200 km," kata ketua panitia BNI-ITB Marathon 2019 Gatot Sudariyono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Konsumsi zat racun tikus, pelari Kenya diskors 9 bulan
Penyelenggaraan lomba lari ini, menurut dia, adalah sebagai ajang silaturahmi di antara civitas alumni ITB, komunitas lari sekaligus mengkampanyekan pola hidup sehat melalui kegiatan lari.
ITB Ultra Marathon yang sudah berlangsung sejak 2017 itu mendapat antusiasme yang tinggi baik dari kalangan umum maupun alumni untuk berpartisipasi. Apabila tahun lalu terdapat 2.000 peserta, pada tahun ini sebanyak 4.500 peserta akan turun terlibat dalam kegiatan tersebut.
Terdapat tiga kategori dalam lomba lari ITB Ultra Marathon, yakni lomba, festival, dan fun run.
Untuk kategori lomba ditujukan kepada pelari individu yang akan berlari menempuh jarak 200 km, dua pelari estafet putra dan putri yang masing-masing menempuh jarak 100 km, dan empat pelari estafet campuran dengan jarak 25 km.
Untuk kategori lomba, juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp30 juta, juara kedua Rp20 juta, sedangkan juara ketiga Rp15 juta.
Selain itu, ada juga kategori festival yang ditunjukkan untuk alumni ITB. Kategori ini terdiri dari sembilan pelari relay dengan jarak tempuh masing-masing 22,2 km, dan 18 pelari estafet dengan jarak 11,1 km. Terdapat juga kategori fun run dengan jarak tempuh 5 km.
Lomba lari ITB Ultra Marathon 2019 dengan jarak tempuh 200 km dengan rute Jakarta-Bogor-Puncak-Cimahi-Bandung akan start di Kantor BNI Pusat Jakarta untuk kemudian finis di Kampus ITB Bandung.
Baca juga: Chepngetich raih medali emas pertama kejuaraan dunia atletik 2019
"Lomba lari tahun ini berbeda karena yang sebelumnya menempuh jarak 170 km, kali ini kami memperpanjang rute menjadi 200 km," kata ketua panitia BNI-ITB Marathon 2019 Gatot Sudariyono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Konsumsi zat racun tikus, pelari Kenya diskors 9 bulan
Penyelenggaraan lomba lari ini, menurut dia, adalah sebagai ajang silaturahmi di antara civitas alumni ITB, komunitas lari sekaligus mengkampanyekan pola hidup sehat melalui kegiatan lari.
ITB Ultra Marathon yang sudah berlangsung sejak 2017 itu mendapat antusiasme yang tinggi baik dari kalangan umum maupun alumni untuk berpartisipasi. Apabila tahun lalu terdapat 2.000 peserta, pada tahun ini sebanyak 4.500 peserta akan turun terlibat dalam kegiatan tersebut.
Terdapat tiga kategori dalam lomba lari ITB Ultra Marathon, yakni lomba, festival, dan fun run.
Untuk kategori lomba ditujukan kepada pelari individu yang akan berlari menempuh jarak 200 km, dua pelari estafet putra dan putri yang masing-masing menempuh jarak 100 km, dan empat pelari estafet campuran dengan jarak 25 km.
Untuk kategori lomba, juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp30 juta, juara kedua Rp20 juta, sedangkan juara ketiga Rp15 juta.
Selain itu, ada juga kategori festival yang ditunjukkan untuk alumni ITB. Kategori ini terdiri dari sembilan pelari relay dengan jarak tempuh masing-masing 22,2 km, dan 18 pelari estafet dengan jarak 11,1 km. Terdapat juga kategori fun run dengan jarak tempuh 5 km.
Lomba lari ITB Ultra Marathon 2019 dengan jarak tempuh 200 km dengan rute Jakarta-Bogor-Puncak-Cimahi-Bandung akan start di Kantor BNI Pusat Jakarta untuk kemudian finis di Kampus ITB Bandung.
Baca juga: Chepngetich raih medali emas pertama kejuaraan dunia atletik 2019