Magelang (ANTARA) - Inovasi Data Kota Magelang Open (DataGo) masuk Top 99 kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"DataGo telah dirintis sejak akhir 2014 sebagai bentuk komitmen Pemkot Magelang meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya penyediaan data sektoral yang valid, 'up to date' (terkini) dengan akses mudah dan murah," kata Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.
Ia menyebut DataGO berhasil memberikan dampak signifikan dalam peningkatan performa tata kelola data sektoral di Kota Magelang.
Oleh karena itu, katanya, keputusan kebijakan dipastikan berdasarkan kajian bukti yang tepat disertai dengan partisipasi konstruktif masyarakat.
Pemkot Magelang terus mengembangkan DataGo agar inovasi tersebut berkelanjutan sehingga terus berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan publik di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
"Sampai saat ini DataGO terus dikembangkan," ucap dia.
Sebanyak 331 instansi, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perusahaan BUMN dan BUMD mengikuti kompetisi itu dengan total 3.156 proposal terdaftar. Dari keseluruhan yang terdaftar tersebut, tersaring 1.872 proposal inovasi dan kemudian yang lolos seleksi administrasi serta terpilih 99 inovasi.
Oleh karena Kota Magelang masuk Top 99, Wakil Wali Kota Windarti Agustina didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Joko Soeparno, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Catur Budi Fajar Sumarmo, serta Asisten I Sekretaris Daerah Muji Rochman melakukan pemaparan atas inovasi DataGo di hadapan tim penilai independen kompetisi itu di Aula Kementerian PAN-RB di Jakarta, Selasa.
Tim penilai antara lain akademisi, pengamat politik, pakar kebijakan publik, wartawan, Ombudsman, dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Windarti menyatakan optimistis DataGO Kota Magelang menembus Top 45 kompetisi itu.
"Harapan kita bisa masuk 45 besar. Daerah yang tembus Top 45 bisa mendapat dana insentif daerah," ujarnya.
Anggota tim penilai dari LIPI Siti Zuhro mengatakan DataGo memudahkan masyarakat, khususnya peneliti, mengetahui segala sesuatu secara detail dan akurat tentang Kota Magelang, tanpa harus datang ke kota itu.
"Bagus sekali, karena sudah eranya 'paperless', eranya akses untuk 'longdistances', dan ternyata Kota Magelang sudah mempersiapkan. Khususnya bagi peneliti yang ingin mengetahui tentang Kota Magelang secara detail dan akurat," katanya.
Ia menyebut DataGo sebagai menarik karena menyajikan data dengan narasi secara lengkap sehingga mudah dipahami pengakses dan mampu memotret daerah itu secara utuh yang belum tentu bisa diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) pusat.
"Artinya secara ekonomi, menggunakan DataGO akan lebih efisien," katanya. (hms)