Solo (ANTARA) - Seorang warga Solo melakukan aksi tunggal di Jalan Slamet Riyadi, Bundaran Gladag, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, menolak sistem seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019, karena dianggap merugikan para siswa yang berprestasi.
Aksi tunggal yang dilakukan oleh pegiat sosial dan pendidikan di Solo, Bambang Saptono, dalam orasinya menyebutkan sistem PPDB penerapan zonasi tidak sesuai dengan target untuk membangun asas keadilan dalam hal kualitas pendidikan.
Bahkan, Bambang Saptono menyatakan hal itu, juga dapat menimbulkan praktik-praktik manipulasi karena sistem administrasi kependudukan yang masih lemah.
Baca juga: Ganjar temui orang tua siswa yang bingung hadapi proses PPDB
Selain itu, Bambang yang melakukan aksi tunggalnya juga menggelar sejumlah poster bertuliskan "PPDB Diulang", Tolak PPDB Zonasi Karena Bermasalah"; "Tolak Zonasi", dan "Hargai Prestasi".
Dia menilai praktik kecurangan tersebut merusak kualitas pendidikan nasional. Seleksi PPDB online 2019 harus diulang karena jelas merugikan siswa dan orang tua murid.
Bambang meminta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar menghentikan PPDB sistim online dan mengubahnya dengan sistem PPDB offline, karena ditemukan surat keterangan domisili (SKD) palsu di sejumlah sekolah SMAN di Solo.
Dia mengaku pihaknya menemukan SKD palsu di sejumlah sekolah SMAN di Solo. Akibat SKD itu, para siswa yang mau mendaftar sekolah terpental ke sekolah lebih jauh. Padahal, jarak antara rumah dan sekolah hanya sekitar 8 kilometer. Mereka menjadi terlempar di sekolah jauh berjarak 10 kilometer dari tempat tinggalnya.
Menurut dia banyak sekolah sudah penuh dengan zonasi terjauh di bawah 2,5 Km. Sementara banyak anak yang tinggal di bawah jarak 2 Km dari sekolah justru belum mendaftar.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana sistem itu akan mencarikan anak anak yang tinggalnya lebih dari 3 Km dengan sekolah terdekat.
Baca juga: Sistem zonasi PPDB mudahkan siswa akses sekolah terdekat
Berita Terkait
Polisi tangkap seorang ayah tega habisi nyawa anaknya
Selasa, 20 Februari 2024 8:31 Wib
Seorang seniman berkostum Semar meninggal usai sambut Ganjar-Mahfud
Sabtu, 10 Februari 2024 14:21 Wib
Seorang pemotor jatuh dari atas jembatan layang di Semarang
Jumat, 19 Januari 2024 19:15 Wib
Kasus pembunuhan berencana terhadap seorang perempuan di Banyumas terungkap
Jumat, 5 Januari 2024 15:54 Wib
Densus 88 geladah rumah seorang warga terduga teroris di Boyolali
Kamis, 14 Desember 2023 14:08 Wib
Seorang kakek selamat setelah terserempet kereta api
Selasa, 12 Desember 2023 19:48 Wib
Tim SAR cari seorang warga tertimpa longsor di Wonogiri
Rabu, 6 Desember 2023 14:22 Wib
Densus tangkap seorang terduga teroris di Semarang
Rabu, 15 November 2023 15:28 Wib