Kivlan kembali diinterogasi terkait dana dari Habil Marati
Jakarta (ANTARA) - Tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen kembali diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan dimintai keterangan sebagai saksi terkait aliran dana yang didapatkannya dari Habil Marati (HM), tersangka dugaan percobaan pembunuhan .
"Pemeriksaan Jumat malam berhubung beliau sakit gigi dihentikan sementara, hari ini pemeriksaan dilanjutkan kembali, beliau sudah diobati tadi di poliklinik gigi alhamdulillah lumayan sembuh," kata Kuasa Hukum Kivlan, Muhammad Yuntri di Polda Metro Jaya, Senin.
Yuntri mengatakan pemeriksaan terkait aliran dana yang diterima dari Habil yang merupakan politikus PPP itu hingga saat ini masih berlangsung.
"Pemeriksaan dilanjutkan tentang aliran dana dari tersangka Habil Marati. Tadi mulai diperiksa pukul 11.00 WIB dan masih berlangsung," ujar Yuntri.
Pada pemeriksaan pada Jumat, 14 Juni 2019 lalu, Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI (Purn) itu dicecar 11 pertanyaan terkait aliran dana yang diduga digunakan untuk membeli senjata api.
"Kemarin 11 pertanyaan. Sekarang ini masih berlanjut belum ada jumlahnya," ucap Yuntri.
Habil Marati disebut sebagai donatur eksekutor empat pejabat negara yang menjadi target pembunuhan. Ia menyerahkan uang Rp60 juta kepada para calon eksekutor.
Habil kini telah ditangkap polisi. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan Habil Marati berperan sebagai pemberi uang kepada mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebesar 15 ribu dolar Singapura atau setara Rp150 juta.
"Pemeriksaan Jumat malam berhubung beliau sakit gigi dihentikan sementara, hari ini pemeriksaan dilanjutkan kembali, beliau sudah diobati tadi di poliklinik gigi alhamdulillah lumayan sembuh," kata Kuasa Hukum Kivlan, Muhammad Yuntri di Polda Metro Jaya, Senin.
Yuntri mengatakan pemeriksaan terkait aliran dana yang diterima dari Habil yang merupakan politikus PPP itu hingga saat ini masih berlangsung.
"Pemeriksaan dilanjutkan tentang aliran dana dari tersangka Habil Marati. Tadi mulai diperiksa pukul 11.00 WIB dan masih berlangsung," ujar Yuntri.
Pada pemeriksaan pada Jumat, 14 Juni 2019 lalu, Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI (Purn) itu dicecar 11 pertanyaan terkait aliran dana yang diduga digunakan untuk membeli senjata api.
"Kemarin 11 pertanyaan. Sekarang ini masih berlanjut belum ada jumlahnya," ucap Yuntri.
Habil Marati disebut sebagai donatur eksekutor empat pejabat negara yang menjadi target pembunuhan. Ia menyerahkan uang Rp60 juta kepada para calon eksekutor.
Habil kini telah ditangkap polisi. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan Habil Marati berperan sebagai pemberi uang kepada mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebesar 15 ribu dolar Singapura atau setara Rp150 juta.