Purwokerto (Antaranews Jateng) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencanangkan Unsoed Peduli Tsunami Selat Sunda untuk membantu korban bencana tersebut khususnya yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Segera setelah bencana, Unsoed telah melakukan aksi cepat dengan mengirimkan bantuan bagi korban bencana tsunami Selat Sunda," kata Koordinator Pusat Mitigasi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed Endang Hilmi di Purwokerto, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, tim dari Unsoed melakukan kegiatan penanggulangan dan pengurangan risiko bencana tsunami Selat Sunda di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, dan daerah wisata Carita.
Menurut dia, kegiatan tersebut dilakukan selama masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan memperhatikan status Gunung Api Anak Krakatau, yakni untuk sementara berlangsung hingga tanggal 9 Januari 2019.
"Kegiatan yang dilakukan Pusat Mitigasi Bencana LPPM Unsoed di antaranya pemberian bantuan kebutuhan makanan bagi pengungsi dan warga terdampak, kebutuhan selimut, kebutuhan dapur umum, 'trauma healing', dan pendataan kerusakan infrastruktur, kapal rusak, serta korban hilang dan meninggal. Saat ini, kami membantu membuat lima dapur umum di Desa Teluk," katanya.
Dia mengatakan pihaknya hanya memberikan informasi kepada Posko BNPB terkait dengan pendataan korban hilang dan meninggal.
Menurut dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BP3) Labuan untuk mendata kapal yang rusak.
"Kegiatan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) Tsunami Selat Sunda dibuat dalam empat tahapan, yakni tahapan koordinasi serta pengumpulan dana dan bantuan serta koordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Selain itu, tahapan ketanggapdaruratan melalui pemberian bantuan, dapur umum, dan "trauma healing" pengungsi, tahapan pascabencana melalui rencana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mitigasi Bencana, dan tahapan rencana relokasi penduduk sebagai narasumber bagi kegiatan tersebut.
"Saat ini kami bekerja sama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan berencana membuat 'talkshow' tentang penataan kawasan pesisir yang bebas dari bencana. Kami tidak menerjunkan sukarelawan karena keterbatasan civitas akademika yang memiliki sertifikasi sukarelawan," katanya.
Lebih lanjut, Endang mengatakan sumber dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut di antaranya berasal dari Pusat Pengembangan LPPM Unsoed, Keluarga Alumni Unsoed (KAUnsoed), civitas akademika Unsoed, dan donatur yang dikoordinasi LPPM Unsoed.
"Khusus bantuan dari KAUnsoed yang dipimpin oleh Pak Haiban Hadjid ditujukan untuk membantu kebutuhan pengungsi dan warga terdampak," katanya.
Berita Terkait
Akademisi Unsoed ini berikan trik atur keuangan selama Ramadhan hingga lebaran
Senin, 18 Maret 2024 17:00 Wib
Akademisi Unsoed : Pemberian "cuti ayah" merupakan kebijakan responsif gender
Jumat, 15 Maret 2024 16:21 Wib
Innovation Fund Unsoed-PT Pegadaian bangkitkan potensi kelompok tani di 8 wilayah
Rabu, 13 Maret 2024 15:23 Wib
Tip jaga kebugaran dengan aktivitas jasmani selama berpuasa
Selasa, 12 Maret 2024 12:38 Wib
Tiga mahasiswa Fabio Unsoed raih medali perak di Mandalika Essay Competition
Minggu, 10 Maret 2024 18:42 Wib
Ahli gizi Unsoed berikan kiat untuk memenuhi standar gizi selama puasa
Minggu, 10 Maret 2024 17:12 Wib
Unsoed Purwokerto miliki tiga gedung baru
Minggu, 10 Maret 2024 16:43 Wib
Mengenal lebih dekat Halal Center Unsoed Purwokerto
Selasa, 5 Maret 2024 15:44 Wib