Magelang (Antaranews Jateng) - Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Magelang bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Kota Magelang membantu warga kurang mampu untuk membangun sanitasi lewat kredit sanitasi berbunga rendah.
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dalam keterangan pers yang diterima di Magelang, Sabtu, mengatakan akses sanitasi sehat dan layak merupakan problem yang membutuhkan perhatian bersama.
Ia mengaku meminta Bank Magelang membantu pemerintah daerah setempat menyediakan kredit dengan bunga ringan bagi warga yang ingin mengajukan pinjaman untuk membangun akses sanitasi di rumahnya.
"Problem buang air besar sembarangan (BABS) yang menjadi salah satu dampak sanitasi tidak layak bisa diselesaikan," ujar dia.
Penandatanganan perjanjian kerja sama program mikro kredit sanitasi antara PD BPR Bank Magelang dengan Disperkim Kota Magelang dilakukan di Hotel Atria Kota Magelang, Jumat (14/12).
Layanan kredit itu diklaim memiliki suku bunga rendah bagi masyarakat setempat yang hingga saat ini belum memiliki akses sanitasi secara layak.
Pelaksana Tugas Kepala Disperkim Pemkot Magelang Handini Rahayu mengatakan program kredit sanitasi itu untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Pemerintah, katanya, selama ini memiliki program penyediaan prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), baik dengan APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), bantuan provinsi, maupun bantuan pemerintah pusat.
Ia menjelaskan prasarana IPAL hanya membuat sambungan hingga depan rumah warga, atau tidak sampai dalam rumah.
"Untuk sambungan dari luar sampai ke dalam rumah, warga harus swadaya sehingga masyarakat yang tidak mampu itu masih butuh dukungan dana," kata dia.
Direktur Utama PD BPR Bank Magelang Hery Nurjianto mengatakan besaran bunga untuk kredit sanitasi, yakni 0,7 persen per bulan dengan jangka waktu maksimal selama dua tahun.
"Besaran bunga ini masih lebih rendah dibanding kredit-kredit lainnya," kata dia.
Dalam program itu, pihaknya tidak membatasi plafon anggaran maupun besaran minimal dan maksimal pinjaman yang diajukan warga karena besaran pinjaman akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
Ia menyebut kredit sanitasi sebagai pertama kali dilaksanakan di Kota Magelang.
"Tujuannya membantu pemerintah dalam mewujudkan akses sanitasi sehat serta tercapainya Open Defecation Free (ODF) atau bebas BABS," kata dia. (hms)
Berita Terkait
Bank Jateng dan Kemenag Sukoharjo jalin kerja sama
Jumat, 15 November 2024 9:00 Wib
Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 sasar dua misi besar
Kamis, 14 November 2024 9:03 Wib
SMKN Kedawung 1 Sragen juara Lomba Masak Ikan
Rabu, 13 November 2024 8:39 Wib
Bank Jateng perluas layanan pengelolaan keuangan Kemenag Sragen
Selasa, 12 November 2024 14:10 Wib
Kembangkan sektor industri dan pertanian, Forum Pusaka Jateng 2024 digelar
Sabtu, 9 November 2024 22:33 Wib
BI Jateng kirim uang ke daerah 3T lewat "Ekspedisi Rupiah Karimunjawa"
Rabu, 6 November 2024 14:29 Wib
Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 dukung UMKM Magelang naik kelas
Selasa, 5 November 2024 18:32 Wib
Bank Jateng-BPKAD evaluasi percepatan digitalisasi di kabupaten/kota
Selasa, 5 November 2024 7:51 Wib