Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah berupaya terus meningkatkan kualitas pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) termasuk mengantisipasi dugaan kecurangan.
"Termasuk pada tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan ujian seleksi berbasis android dengan peserta 1.000 orang," kata Ketua panitia SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ravik Karsidi di Solo, Senin.
Ia mengatakan untuk pelaksanaan seleksi berbasis android pada tahun ini baru dilaksanakan di Universitas Padjajaran, Bandung. "Untuk pelaksanaannya berjalan dengan lancar," katanya.
Oleh karena itu, pada tahun depan pihaknya akan menambah kuota ujian berbasis android tersebut.
Selain itu, dikatakannya, ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di SBMPTN tahun ini juga mengalami peningkatan jumlah peserta. Jika pada tahun lalu jumlah peserta UTBK sebanyak 22.000 orang, untuk tahun ini naik menjadi 25.000 orang.
"Kami juga akan menambah kuota peserta UTBK pada tahun depan, tujuannya dalam rangka mengurangi ujian tulis berbasis cetak (UTBC)," katanya.
Sementara itu, secara keseluruhan jumlah peserta SBMPTN pada tahun ini sebanyak 860.001 peserta. Angka tersebut naik 8 persen dari tahun sebelumnya yaitu 797.738 orang.
Ia mengatakan dari total tersebut akan ada lebih dari 160.000 peserta yang lolos seleksi. Untuk pengumumannya sendiri akan dilaksanakan pada Selasa (3/7).
Khusus di UNS, dikatakannya, jumlah calon mahasiswa yang akan diterima dari jalur SBMPTN sebanyak 3.100 peserta.