Boyolali (Antaranews Jateng) - Sebanyak 544 warga dari dua dusun di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah hingga Jumat (1/6) malam masih bertahan di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) menyusul meletusnya Gunung Merapi yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.
Menurut Kepada Desa Tlogolele Widodo jumlah pengungsi yang masih bertahan di TPPS Desa Tlogolele sebanyak itu terdiri warga lansia dan balita, sedangkan warga lainnya setelah kondisi Merapi kelihatan tenang kembali ke rumah masing-masing.
"Warga yang masih bertahan yakni pengungsi dari Dukuh Stabelan dan Takeran yang berjarak sekitar 3,5 km dari puncak," kata Widodo.
Namun, warga dengan tim siaga desa tetap waspada melakukan jaga malam dna terus memantau perkembangan Gunung Merapi baik dengan melihat kasat mata langsung maupun informasi dari pemerintah terkait.
Menyinggung soal persiapan logistik untuk warga di tempat pengungsian, Widodo mengatakan persediaan makanan dan obat-obatan masih mencukupi. Untuk logistik makanan masih cukup melayani pengungsi hingga dua hari ke depan.
Widodo mengatakan jumlah penduduk di Desa Tkogolele yang daerah masuk di kawasan rawan bencana III atau berjarak sekitar 3,5 km hingga 4 km dari puncak mencapai 2.662 jiwa.
"Warga juga diminta waspada jika terjadi bencana secara tiba-tiba. Mereka bisa langsung menuju titik kumpul di TPPS yang dekat akses jalan menuju daerah aman di Magelang," kata Widodo.
Warga lereng Merapi lainnya dari Desa Klakah dan Jrakah yang sempat panik saat terjadi letusan Merapi, mereka berlarian ke luar rumah dan kemudian berkumpul di titik kumpul untuk mengungsi.
Bahkan, warga saat terjadi hujan abu di wilayah Kecamatan Selo Boyolali dengan nai mobil pikap mengungsi di tempat penampungan pengungsian terutama dari Dukuh Kajor, Sepi, Jurang Jero, dan Bangusari yang jarakanya sekitar empat hingga lima kilometer dari puncak.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali Bambang Sinungharjo warga di lereng Gunung Merapi khususnya di wilayah Boyolali saat terjadi letusan sempat panik dan mereka mengungsi di tempat yang lebih aman.
Selain itu, BPBD juga sudah membagikan masker kepada warga untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Namun, kata Bambang, warga terutama di Desa Jrakah dan Klakah setelah kondisi Merapi tenang, mereka kembali dari pengungsian ke rumah masing-masing.
Berita Terkait
Ratusan warga Sruni Boyolali arak sapi sambut Lebaran Ketupat
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
Warga Banjarnegara waspadai cuaca ekstrem hingga 18 April
Rabu, 17 April 2024 14:00 Wib
Sungkem Tlompak, ungkapan syukur warga gunung atas hidup bersama
Senin, 15 April 2024 21:13 Wib
Sekda Banyumas sebut milir gratis bentuk kehadiran negara fasilitasi warga
Senin, 15 April 2024 12:43 Wib
Baturraden jadi primadona warga pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:45 Wib
Belasan warga mengungsi akibat longsor di Punggelan
Sabtu, 13 April 2024 18:28 Wib
Warga Aboge Desa Onje baru Sholat Idul Fitri hari ini
Jumat, 12 April 2024 10:18 Wib
Aktivitas warga lokal dominasi arus lalu lintas di JLSS Jateng
Kamis, 11 April 2024 11:49 Wib