Kota Magelang raih Pangripta Abipraya tingkat Jateng
Magelang (Antaranews Jateng) - Kota Magelang meraih anugerah Pangripta Abipraya tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagai perencana pembangunan daerah dengan predikat sangat baik.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkot Magelang Joko Soeparno di Magelang, Kamis, mengatakan penghargaan diterima langsung Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dari Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Heru Sujatmoko, di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Jateng di Semarang, Kamis.
Atas raihan itu, Kota Magelang menerima pin perak dan berhak mendapat insentif bantuan keuangan Rp500 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ia menjelaskan sebelum menerima penghargaan, Kota Magelang lebih dahulu menjalani beberapa tahapan penilaian, mulai dari tahap 1 penilaian dokumen, tahap 2 verifikasi, dan proses verifikasi pada 16 Maret 2018.
"Esensinya yang dinilai tidak hanya dokumen perencanaan saja tapi hasil dari perencanaan juga. Hal itu tercermin dari bobot nilai yang tinggi untuk aspek pencapaian," katanya.
Ia menjelaskan beberapa hal yang dilihat dari pencapaian adalah perbandingan antara target dan realisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, Indeks Pembangunan Manusia, persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, jumlah penganggur, dan aspek ketertiban.
Dari aspek perencanaan, katanya, hal yang dinilai adalah proses dan pendekatan. Dari proses perencanaan dilihat aspek keterkaitan, konsistensi, kelengkapan dan kedalaman, serta keterukuran.
Dari aspek pendekatan dilihat dari penerapan analisis secara teknokratis, penerapan partisipasi dari beberapa pihak dalam menyusun rencana, aspek politis, aspek pelaksanaan "bottom up-top down", serta inovasi yang terdiri atas inovasi proses dan kebijakan.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap, penghargaan itu ditindaklanjuti dengan peningkatan hasil perencanaan dan keterlibatan semua pihak.
"Karena hasil yang diukur dari beberapa indikator mencerminkan hasil pembangunan yang harus kita raih," ujar dia.
Dia juga menyatakan bangga atas anugerah teersebut karena bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Ke-1112 Kota Magelang. Hari jadi Kota Magelang jatuh setiap 11 April.
"Ini menjadi kado spesial untuk warga Kota Magelang. Tentu bukan karena penghargaannya saja, tapi semata-mata semangat pemerintah untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik dan memajukan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ke depan, pihaknya akan terus berkomitmen membuat kebijakan yang prorakyat.
"Apa yang dibutuhkan oleh rakyat akan menjadi pertimbangan penting dalam setiap proses perencanaan pembangunan daerah," katanya. (hms)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkot Magelang Joko Soeparno di Magelang, Kamis, mengatakan penghargaan diterima langsung Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dari Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Heru Sujatmoko, di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Jateng di Semarang, Kamis.
Atas raihan itu, Kota Magelang menerima pin perak dan berhak mendapat insentif bantuan keuangan Rp500 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ia menjelaskan sebelum menerima penghargaan, Kota Magelang lebih dahulu menjalani beberapa tahapan penilaian, mulai dari tahap 1 penilaian dokumen, tahap 2 verifikasi, dan proses verifikasi pada 16 Maret 2018.
"Esensinya yang dinilai tidak hanya dokumen perencanaan saja tapi hasil dari perencanaan juga. Hal itu tercermin dari bobot nilai yang tinggi untuk aspek pencapaian," katanya.
Ia menjelaskan beberapa hal yang dilihat dari pencapaian adalah perbandingan antara target dan realisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, Indeks Pembangunan Manusia, persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, jumlah penganggur, dan aspek ketertiban.
Dari aspek perencanaan, katanya, hal yang dinilai adalah proses dan pendekatan. Dari proses perencanaan dilihat aspek keterkaitan, konsistensi, kelengkapan dan kedalaman, serta keterukuran.
Dari aspek pendekatan dilihat dari penerapan analisis secara teknokratis, penerapan partisipasi dari beberapa pihak dalam menyusun rencana, aspek politis, aspek pelaksanaan "bottom up-top down", serta inovasi yang terdiri atas inovasi proses dan kebijakan.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap, penghargaan itu ditindaklanjuti dengan peningkatan hasil perencanaan dan keterlibatan semua pihak.
"Karena hasil yang diukur dari beberapa indikator mencerminkan hasil pembangunan yang harus kita raih," ujar dia.
Dia juga menyatakan bangga atas anugerah teersebut karena bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Ke-1112 Kota Magelang. Hari jadi Kota Magelang jatuh setiap 11 April.
"Ini menjadi kado spesial untuk warga Kota Magelang. Tentu bukan karena penghargaannya saja, tapi semata-mata semangat pemerintah untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik dan memajukan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ke depan, pihaknya akan terus berkomitmen membuat kebijakan yang prorakyat.
"Apa yang dibutuhkan oleh rakyat akan menjadi pertimbangan penting dalam setiap proses perencanaan pembangunan daerah," katanya. (hms)