Semarang (Antaranews Jateng) - Hotel Ha-Ka Semarang optimistis sektor pariwisata di Kota Semarang kian berkembang pesat ke depan yang akan menjadi potensi pasar bagi usaha perhotelan yang kian bergairah.
"`Market segmen` Ha-Ka Semarang jelas dengan peran Semarang sebagai sentral ekonomi di Jawa Tengah," kata Direktur Utama PT Parador Management International Johannes Hutauruk di Semarang, Kamis.
Parador Management International (Parador Hotels and Resort) merupakan operator perhotelan yang digandeng PT HK Realtindo untuk mengelola hotel miliknya, yakni Hotel Ha-Ka Semarang.
Sebagai pusat ekonomi sekaligus pusat pemerintahan, lanjut dia, segmentasi di kelas bintang 2+ yang ditawarkan Ha-Ka Semarang sangat menjanjikan dengan kegiatan yang berkaitan dengan bisnis.
"Di samping bisnis, Semarang juga menjadi destinasi wisata pilihan dengan pengembangan yang terus dilakukan pemerintah setempat maupun pusat, antara lain aksestabilitasnya," katanya.
Bahkan, kata dia, Parador yang berpusat di Jakarta akan memaksimalkan upaya untuk mendorong banyak orang datang berkunjung ke Semarang, dan tentunya menginap di Hotel Ha-Ka Semarang.
"`Market` terbesar destinasi di seluruh wilayah di Indonesia masih di Jakarta. Kalau dikatakan `oversuplly` (hotel, red.) tidak juga, harus dihitung juga dengan `traveler` baru," katanya.
Apalagi, kata Johannes, nantinya sektor pariwisata, khususnya di Semarang akan berkembang dengan pesat seiring aksestabilitas yang semakin mudah, seperti keberadaan Tol Trans Jawa.
Direktur Utama PT Ha-Ka Realtindo Koentjoro menjelaskan bahwa Hotel Ha-Ka Semarang dibangun di lahan milik PT Hutama Karya yang merupakan perusahaan induknya yang sebelumnya kantor wilayah HK.
"Kami bergerak di bisnis `landed houses`, apartemen, dan hotel. Ini merupakan hotel ketiga kami setelah dua hotel di Jakarta, yakni satu hotel bintang 4 dan satunya bintang 3+," katanya.
Namun, kata dia, Ha-Ka Hotel merupakan `brand` pertama di Semarang yang akan dipakai HK Realtindo untuk pengembangan hotel-hotel berikutnya untuk memperluas ekspansi pasar.
"Kenapa bintang 2+? Kami sebenarnya bermain di bintang 3-4. Tetapi, di sini keterbatasan lahan. Namun, kalau pasarnya bagus kami akan kembangkan Hotel Ha-Ka Semarang ke samping," kata Koentjoro.
Sementara itu, General Manager Hotel Ha-Ka Semarang Iwan Wahyudianto menyebutkan hotel tersebut sudah mulai "soft opening" pada 4 Oktober 2017, dan 5 Oktober 2017 sudah menerima tamu.
"Konsep kami `smart travelers`. Selama lima bulan ini, tak hanya tamu dari `business travel`, tetapi juga yang melakukan aktivitas lain, seperti `pleasure`, dan sebagainya," katanya.
Apalagi, kata dia, banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi di Semarang, termasuk mereka yang menggemari wisata kuliner sehingga menjadi market potensial bagi Ha-Ka Semarang.
"Kami juga tawarkan harga kamar mulai Rp380 ribu, Rp400 ribu, hingga Rp600 ribu bergantung pada kelasnya, mulai superior, deluxe, hingga executive. Ya, memang menyasar pebisnis dan `travelers`," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Temanggung gelar promosi pariwisata di Jakarta pada Mei 2024
Rabu, 1 Mei 2024 10:41 Wib
Menpora sebut lomba pacuan kuda Kebumen jadi contoh sport tourism
Rabu, 17 April 2024 11:15 Wib
Kadin Surakarta perkuat ekosistem pariwisata di kawasan Solo Raya
Sabtu, 13 April 2024 13:11 Wib
Jateng tawarkan kerja sama sektor pariwisata kepada China
Rabu, 20 Maret 2024 20:43 Wib
Usaha pariwisata tutup di awal puasa
Selasa, 12 Maret 2024 21:19 Wib
Pemkab Batang optimalisasikan sektor pariwisata sambut beroperasi KITB
Selasa, 5 Maret 2024 13:27 Wib
Pemkot Surakarta ajak masyarakat isi berbagai infrastruktur di Solo
Selasa, 5 Maret 2024 7:49 Wib
Pemkot Semarang kembangkan kawasan wisata Pantai Tirang
Minggu, 3 Maret 2024 21:59 Wib