Solo, ANTARA JATENG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo berharap masyarakat dapat memanfaatkan data statistik yang ada di website resmi BPS agar data tersebut tidak mubazir.
"Untuk bisa dituangkan menjadi data butuh proses yang panjang dan biaya yang cukup besar, jadi sayang jika tidak digunakan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo Bagus Rahmad Susanto pada acara sosialisasi data strategis dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional yang jatuh pada tanggal 26 September di Hotel Azizah Solo, Senin.
Ia mengatakan sebagai contoh kegiatan sensus ekonomi yang hingga saat ini masih dalam proses pelaksanaan, membutuhkan biaya hingga triliunan rupiah. Selain itu, dari sisi waktu, satu jenis survei untuk dapat diolah menjadi data yang siap untuk dipublikasikan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
"Oleh karena itu, sayang sekali jika tidak digunakan. Data ini bersifat umum, bisa digunakan oleh peneliti, akademisi maupun instansi pemerintahan. Kalau sampai saat ini yang banyak memanfaatkan adalah instansi pemerintahan karena berhubungan dengan hasil kinerja mereka," katanya.
Ia mengatakan data strategis yang paling banyak diakses karena kaitannya untuk pengambilan kebijakan, di antaranya pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, jumlah penduduk, angka harapan hidup, inflasi, dan indeks pembangunan manusia.
Sedangkan dari sisi penggunaan oleh akademisi, menurut dia, hingga saat ini masih jarang digunakan padahal datanya bisa jadi penunjang dalam penelitian yang dilakukan.
"Kami juga membuka ruang untuk konsultasi. Jadi pengguna data bisa melihat melalui website, selanjutnya jika ada ada data-data yang perlu dikonsultasikan bisa langsung datang ke Kantor BPS," katanya.
Sementara itu, mengenai kemungkinan data hasil survei yang dimiliki oleh BPS berbeda dengan data yang dihasilkan oleh instansi lain, dikatakannya, BPS memiliki kerangka sampel yang bersifat "up to date".
"Jadi tidak asal `comot` data, BPS sudah memiliki strata dan frame untuk pengambilan sampel sehingga menjadi data yang valid dan bisa digunakan oleh masyarakat secara luas," katanya.
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib