Paris, ANTARA JATENG Popularitas Presiden Prancis Emmanuel Macron
merosot tajam menjadi hanya 30 persen, menurut hasil survei terhadap
para pemilih, Senin.
Macron (39) mengakui bahwa sejumlah pemilih
kecewa dengan kebijakan pemerintah sejauh ini. Ia kini sedang menyusun
strategi komunikasi baru setelah menuai kritikan karena ia dinilai
terlalu kaku.
Macron, tokoh garis tengah yang terpilih pada Mei
silam, kian kehilangan dukungan dalam dua bulan beruntun, dari 36 persen
pada bulan sebelumnya dan 43 persen pada akhir Juni, menurut survei
YouGov France untuk HuffPost dan CNEWS.
"Saya harus menghadapi
ketidakpuasan rakyat untuk beberapa bulan ke depan," ujar Macron dalam
wawancara dengan surat kabar mingguan Le Point pada Rabu pekan lalu,
seraya mengatakan kinerja selama 100 hari sebagai presiden "tidak
relevan".
Sehari kemudian pemerintah Prancis mengumumkan
kebijakan ketenagakerjaan, reformasi yang akan menguji kemampuan Macron
untuk mengimplementasikan perubahan prokorporat dan mengatasi unjuk rasa
warga.
Macron melakukan reformasi kebijakan ketenagakerjaan
sebagai kunci untuk mengatasi tingkat pengangguran Prancis yang kini
berada di angka 9,5 persen, dua kali lipat dari tingkat pengangguran
Inggris atau Jerman, demikian AFP.
Berita Terkait
Partai Golkar paling populer menurut lembaga survei ini
Minggu, 19 Desember 2021 16:20 Wib
TokoInfluencer, aplikasi karya mahasiswa Salatiga tingkatkan popularitas akun medsos
Selasa, 17 Agustus 2021 3:45 Wib
Survei: Elektabilitas Gibran di Pilkada Solo meningkat
Selasa, 23 Juni 2020 19:52 Wib
Pencari popularitas jangan pimpin PSSI
Minggu, 23 Juni 2019 5:28 Wib
Karding klaim popularitas Jokowi-Maruf menanjak
Senin, 11 Maret 2019 21:28 Wib
Windows 10 kalahkan popularitas Windows 7
Jumat, 4 Januari 2019 6:50 Wib
Jerinx tegur Via Vallen bukan mencari popularitas
Senin, 12 November 2018 15:04 Wib
Caleg artis tak cukup hanya bermodalkan popularitas, kata Okky Asokawati
Selasa, 24 Juli 2018 11:11 Wib