Semarang, ANTARA JATENG - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dijadwalkan membuka Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Regional I Jawa Tengah di Lapangan Srogo, Desa Srogo, Kecamatan Bransong, Kabupaten Kendal, pada Minggu (3/9).
"Pembukaan dan tendangan bola pertama atau `kick off` LSN 2017 akan dilakukan oleh Menpora," kata Koordinator Regional I Jateng Fahsin M Fa`al di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menggelar pertemuan yang dihadiri para manajer peserta LSN 2017 Regional I Jateng untuk menjelaskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait pelaksanaan pertandingan.
Panitia LSN 2017 Regional I Jateng juga menyosialisasikan beberapa penyempurnaan regulasi dalam pertandingan dengan tujuannya untuk meningkatkan profesionalitas peserta dan penyusunan data pemain agar terpantau langsung oleh PSSI.
Fahsin menegaskan peserta LSN 2017 Regional I Jateng harus mengedepankan sportivitas yang berdasarkan pada regulasi resmi yang ditetapkan FIFA.
Pada LSN 2017 Regional I Jateng tercatat sebanyak 32 tim yang akan bertanding di zona Pati Raya (Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, BLora, Grobogan) dan Semarang Raya (Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal), sedangkan di seluruh Jateng terdapat 150 tim di Regional II yang terdiri dari zona Magelang Raya dan Solo Raya, Regional III terdiri dari zona Banyumas Raya dan Pekalongan Raya.
LSN sudah diselenggarakan secara nasional sejak 2015, yang berarti sudah tiga tahun berturut-turut hingga 2017 dengan peserta dari pondok pesantren se-Indonesia.
LSN merupakan sebuah kompetisi sepak bola yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma`ahid Islamiyah (RMI) atau sebuah perkumpulan pondok pesantren, dan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Tujuan dari diselenggarakannya LSN karena di pondok pesantren juga terdapat bakat-bakat pesepakbola hebat yang perlu dibina dan dikembangkan.
Ketua Pelaksana Kompetisi LSN Regional I Jateng Sholahudin Al-ahmadi menambahkan, tahun depan pihaknya berupaya merekomendasikan LSN bisa berada di bawah naungan langsung PSSI sehingga bakat para santri terpantau langsung.
"Mudah-mudahan usulan kita diterima PSSI, sekarang saatnya santri membuktikan bakat sepakbola mereka," katanya.