Nawang Aplikasikan "Wismangan"
Hal positif yang didapat di sana dapat diaplikasikan untuk kemajuan Kota Magelang ini
Magelang, ANTARA JATENG - Seorang peserta The Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), Nawang Diani, mengaplikasikan "Wismangan" di Kota Magelang sepulang mengikuti program pelatihan tersebut di Amerika Serikat.
"Selama mengikuti YSEALI, saya diminta membuat program yang nantinya bisa diaplikasikan di daerah asal atau di Kota Magelang. Program yang saya namai 'Wismangan' itu, akhirnya disetujui dan diberi kucuran dana," katanya saat audiensi dengan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Senin.
Ia menjelaskan tentang awal dirinya memperhatikan kaum difabel dan pekerja di jalanan kota setempat yang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Program YSEALI untuk pemuda dan pemudi Asia Tenggara usia 25-35 tahun itu, diprakarsai mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sejak 2013
Nawang yang salah satu di antara 20 peserta asal Indonesia itu, mengajukan untuk mengikuti program tersebut dan mendapat persetujuan dari pihak pengelola YSEALI.
Selama lima minggu pada akhir April hingga awal Juni 2017, Nawang yang berlatar belakang sebagai pengusaha itu, mendapat pelatihan keahlian praktis, keterampilan kepemimpinan, dan jaringan profesional di Negeri Paman Sam tersebut.
Selama kurun waktu tersebut, ia mengajukan proposal untuk pengadaan makanan bagi kaum difabel.
Akhir pekan lalu, ia membagikan 105 nasi bungkus untuk kaum difabel, warga miskin, dan tukang becak di Kota Magelang.
Pihak perwakilan Rosie's Place dan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta juga hadir di Kota Magelang untuk memastikan kegiatan yang dibiayai melalui Program YSEALI benar-benar dilaksanakan dengan baik.
"Katie Amoro, Development Division at Rosie's Place, juga ikut ke Kota Magelang. Selama di sini, ia akan melihat kondisi sosial di Kota Magelang, juga berkunjung ke posyandu, Sekolah Luar Biasa. Setelah ngobrol dengan Pak Wali Kota, ia juga tertarik untuk naik ke Gunung Tidar," katanya.
Ia menjelaskan anggaran dari YSEALI untuk Program "Wismangan" sudah cair 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya akan cair saat program sudah dilaksanakan sepenuhnya dan mendapatkan verifikasi.
Pada kesempatan itu, Nawang mengharapkan dukungan moril dari pemerintah kota setempat.
"Program ini baru permulaan. Nanti dari pihak YSEALI, masih ada program lebih lanjut. Tentunya dengan anggaran yang lebih besar. Karena itu, kami membutuhkan dukungan moril dari pemerintah, supaya program-program saya berikutnya bisa disetujui kembali," ucapnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bangga karena ada anak muda dari kota itu yang lolos dalam program yang dicanangkan Kementerian Luar Negeri AS tersebut.
Prestasi Nawang, ujarnya didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Pemkot Magelang Wulandari Wahyuningsih, patut diikuti putera daerah setempat lainnya.
"Anak-anak muda lainnya di Kota Magelang bisa mengikuti jejak Mbak Nawang, menimba ilmu sampai Amerika Serikat, walau hanya dalam waktu singkat. Hal positif yang didapat di sana dapat diaplikasikan untuk kemajuan Kota Magelang ini," katanya.
Ia mendorong pegawai negeri sipil di lingkungan pemkot setempat untuk mencoba mengikuti program tersebut karena peluangnya terbuka untuk umum, di mana PNS juga mempunyai kesempatan yang sama. (hms).
"Selama mengikuti YSEALI, saya diminta membuat program yang nantinya bisa diaplikasikan di daerah asal atau di Kota Magelang. Program yang saya namai 'Wismangan' itu, akhirnya disetujui dan diberi kucuran dana," katanya saat audiensi dengan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Senin.
Ia menjelaskan tentang awal dirinya memperhatikan kaum difabel dan pekerja di jalanan kota setempat yang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Program YSEALI untuk pemuda dan pemudi Asia Tenggara usia 25-35 tahun itu, diprakarsai mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sejak 2013
Nawang yang salah satu di antara 20 peserta asal Indonesia itu, mengajukan untuk mengikuti program tersebut dan mendapat persetujuan dari pihak pengelola YSEALI.
Selama lima minggu pada akhir April hingga awal Juni 2017, Nawang yang berlatar belakang sebagai pengusaha itu, mendapat pelatihan keahlian praktis, keterampilan kepemimpinan, dan jaringan profesional di Negeri Paman Sam tersebut.
Selama kurun waktu tersebut, ia mengajukan proposal untuk pengadaan makanan bagi kaum difabel.
Akhir pekan lalu, ia membagikan 105 nasi bungkus untuk kaum difabel, warga miskin, dan tukang becak di Kota Magelang.
Pihak perwakilan Rosie's Place dan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta juga hadir di Kota Magelang untuk memastikan kegiatan yang dibiayai melalui Program YSEALI benar-benar dilaksanakan dengan baik.
"Katie Amoro, Development Division at Rosie's Place, juga ikut ke Kota Magelang. Selama di sini, ia akan melihat kondisi sosial di Kota Magelang, juga berkunjung ke posyandu, Sekolah Luar Biasa. Setelah ngobrol dengan Pak Wali Kota, ia juga tertarik untuk naik ke Gunung Tidar," katanya.
Ia menjelaskan anggaran dari YSEALI untuk Program "Wismangan" sudah cair 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya akan cair saat program sudah dilaksanakan sepenuhnya dan mendapatkan verifikasi.
Pada kesempatan itu, Nawang mengharapkan dukungan moril dari pemerintah kota setempat.
"Program ini baru permulaan. Nanti dari pihak YSEALI, masih ada program lebih lanjut. Tentunya dengan anggaran yang lebih besar. Karena itu, kami membutuhkan dukungan moril dari pemerintah, supaya program-program saya berikutnya bisa disetujui kembali," ucapnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bangga karena ada anak muda dari kota itu yang lolos dalam program yang dicanangkan Kementerian Luar Negeri AS tersebut.
Prestasi Nawang, ujarnya didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Pemkot Magelang Wulandari Wahyuningsih, patut diikuti putera daerah setempat lainnya.
"Anak-anak muda lainnya di Kota Magelang bisa mengikuti jejak Mbak Nawang, menimba ilmu sampai Amerika Serikat, walau hanya dalam waktu singkat. Hal positif yang didapat di sana dapat diaplikasikan untuk kemajuan Kota Magelang ini," katanya.
Ia mendorong pegawai negeri sipil di lingkungan pemkot setempat untuk mencoba mengikuti program tersebut karena peluangnya terbuka untuk umum, di mana PNS juga mempunyai kesempatan yang sama. (hms).