LAPAN siap Kembangkan Pesawat N219 versi Amfibi
Bandung, ANTARA JATENG - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) berencana mengembangkan Pesawat N219 hingga versi amfibi agar
pesawat ini bisa mendarat di pulau kecil.
"Kita ingin ini (Pesawat N219) untuk pulau-pulau kecil jadi konektivitas yang jaraknya dekat. N219 ini akan kita kembangkan versi amfibinya supaya bisa mendarat di pulau kecil yang tak ada landasannya, bisa mendarat di pantai," kata Kepala LAPAN Thomas Siregar, di Kota Bandung, Rabu.
Kepala LAPAN menyaksikan langsung keberhasilan uji coba penerbangan perdana dari Purwarupa Pesawat Pertama N219 di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Ia mengaku bangga karena pengerjaan Pesawat N219 seluruhnya dilakukan oleh teknisi asal Indonesia.
"Ini murni semua dikerjakan oleh engineer Indonesia jadi tidak seperti N250 yang masih ada tenaga asingnya," kata dia.
Sementara itu, Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menambahkan keberhasilan flight test Purwarupa Pesawat Pertama N219 ini sangat penting artinya bagi PT DI dan bagi industri kedirgantaraan Indonesia karena merupakan pembuktian bahwa bangsa Indonesia mampu merancang bangun, testing, sertifikasi sampai produksi.
"Tidak ada technical assistance dari bangsa asing, semua adalah hasil kerja keras olah pikir atau brainware bertahun-tahun para engineer Indonesia untuk merancang dan nantinya memproduksi pesawat ini," kata Budi.
Pada Rabu, tanggal 16 Agustus 2017, sekitar pukul 09.10 WIB Purwarupa pesawat pertama N219 dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) melakukan uji coba penerbangan perdana di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Uji coba penerbangan perdana pesawat tersebut disaksikan langsung oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso dan seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT DI.
Uji coba penerbangan ini dilakukan setelah purwarupa pesawat pertama N219 mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasional Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.
"Kita ingin ini (Pesawat N219) untuk pulau-pulau kecil jadi konektivitas yang jaraknya dekat. N219 ini akan kita kembangkan versi amfibinya supaya bisa mendarat di pulau kecil yang tak ada landasannya, bisa mendarat di pantai," kata Kepala LAPAN Thomas Siregar, di Kota Bandung, Rabu.
Kepala LAPAN menyaksikan langsung keberhasilan uji coba penerbangan perdana dari Purwarupa Pesawat Pertama N219 di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Ia mengaku bangga karena pengerjaan Pesawat N219 seluruhnya dilakukan oleh teknisi asal Indonesia.
"Ini murni semua dikerjakan oleh engineer Indonesia jadi tidak seperti N250 yang masih ada tenaga asingnya," kata dia.
Sementara itu, Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menambahkan keberhasilan flight test Purwarupa Pesawat Pertama N219 ini sangat penting artinya bagi PT DI dan bagi industri kedirgantaraan Indonesia karena merupakan pembuktian bahwa bangsa Indonesia mampu merancang bangun, testing, sertifikasi sampai produksi.
"Tidak ada technical assistance dari bangsa asing, semua adalah hasil kerja keras olah pikir atau brainware bertahun-tahun para engineer Indonesia untuk merancang dan nantinya memproduksi pesawat ini," kata Budi.
Pada Rabu, tanggal 16 Agustus 2017, sekitar pukul 09.10 WIB Purwarupa pesawat pertama N219 dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) melakukan uji coba penerbangan perdana di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Uji coba penerbangan perdana pesawat tersebut disaksikan langsung oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso dan seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT DI.
Uji coba penerbangan ini dilakukan setelah purwarupa pesawat pertama N219 mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasional Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.