Jakarta, ANTARA JATENG - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Oesman Sapta Odang mengingatkan seluruh pemuda untuk terus menerus
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena saat ini Indonesia dalam
ancaman intervensi asing agar tidak menjadi negara besar.
"Sekarang ini negara kita sedang dalam ancaman intervensi asing.
Mereka tidak senang, kalau kita menjadi kuat dan besar," kata Wakil
Ketua MPR Oesman Sapta Odang pada sosialisasi Empat Pilar berbangsa dan
bernegara di Labuhan Bajo, Nusa Tengah Timur, Senin.
Sosialisasi Empat Pilar yang diselenggarakan Laskar Muda Hanura
(Lasmura) Manggarai Barat, ini diikuti oleh 500 peserta yang terdiri
dari pelajar SMA, SMEA dan organisasi masa.
Lebih lanjut Oesman Sapta mengingatkan para generasi muda untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Oesman Sapta hanya dengan adanya persatuan bangsa akan mampu melawan segala bentuk intervensi asing.
"Kita kaya akan sumber daya alam. Di NTT terkenal penghasil
kopinya, tetapi selama ini hanya dijual mentah. Di ekspor ke luar negeri
sehingga tidak ada nilai tambah bagi petaninya," kata Oesman Sapta.
Oleh karena itu Oesman Sapta meminta para generasi muda untuk
belajar agar bisa mengolah kekayaan alam itu sehingga memiliki nilai
tambah.
"Kita punya presiden Jokowi yang cerdas. Di zaman Presiden Jokowi
dipaksa agar tidak hanya jual mentahnya saja, tetapi barang setengah
jadi," kata Oesman Sapta.
Oesman Sapta menjelaskan bahwa baru di zaman Presiden Jokowi ini
dilakukan pembangunan infrastruktur yang masif di seluruh wilayah
Indonesia.
Selain itu, tambahnya, baru di era Jokowi ini harga bensin di
seluruh Indonesia bisa sama. Dimana sebelumnya harga bensin di Papua
hingga mencapai Rp80 ribu.
"Presiden Jokowi perintahkan harga BBM di seluruh Indonesia harus
sama dan ternyata bisa. Padahal berpuluh- puluh tahun pemimpin yang lalu
tak mampu," katanya.
Dalam sosialisasi tersebut turut hadir sebagai pembicara anggota
DPD RI Zainut T, Andreanus Garu Abraham Paulianto dan Ibrahim Aguatinus
Meda.