Jakarta (ANTARA News) - Pelajar Indonesia, tim CIMOL, berhasil
memenangkan final Microsoft Imagine Cup Regional Asia Tenggara dengan
menciptakan pendeteksi berita hoax atau Hoax Analyzer.
Hoax Analyzer
adalah aplikasi berbasis web yang bertujuan memerangi penyebaran berita
palsu atau hoax. Aplikasi ini mampu mengidentifikasi hoax pada sumber
informasi tertentu.
Dalam keterangan tertulis dari Microsoft, tim
CIMOL mengharapkan penemuan mereka membantu pengguna menyaring
informasi palsu dan memverifikasi sumber klaim sebelum menyebarkan.
Tim
HeartSound dari Singapura menjadi runner-up pertama, sedangkan tim
Opticode dari Filipina keluar sebagai runner-up kedua pada kompetisi
ini.
Tim HeartSound menciptakan S3, sebuah perangkat cerdas
yang dapat dipakai dengan menggabungkan fungsi stetoskop dan mesin
elektrokardiografi.
Perangkat ini secara aktif dapat memantau
detak jantung penggunanya dan memberikan notifikasi secara nirkabel
kepada dokter jika ada kelainan sehingga pasien dapat menerima
pemeriksaan atau perawatan lebih lanjut tanpa penundaan.
Sedangkan
tim Opticode menciptakan aplikasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan
tunanetra dengan Minerva, sebuah aplikasi virtual assistant mobile
dengan kekuatan pada kamera smartphone untuk mengidentifikasi objek di
dunia nyata.
Misalnya, jika pengguna mengarahkan kamera ke objek
kotak sereal, asisten virtual akan menjelaskan objek dengan keras
melalui speaker pada smartphone.
Sebagai juara dan runner-up
Final Imagine Cup Regional Asia Tenggara, ketiga tim akan melakukan
perjalanan inovasi ke tingkat berikutnya pada Imagine Cup World Finals
di Seattle, Juli mendatang.
Sebanyak 50 tim mahasiswa dari
seluruh dunia akan bersaing untuk mendapatkan hadiah utama sekitar Rp 1
milyar, kesempatan bimbingan dengan CEO Microsoft Satya Nadella, serta
hibah dan kredit dari Azure untuk realisasi pemasaran produk.
Selain
Indonesia, Singapura dan Filipina, empat tim mahasiswa lainnya dari
seluruh wilayah Asia Tenggara juga terpilih untuk bersaing pada Final
Dunia untuk pengakuan atas usaha mereka dalam berinovasi.
Tim
dari Bangladesh, Tim Parasitica dengan aplikasi diagnosis medisnya
bernama fasTnosis juga memenangkan penghargaan "Most Popular Team," yang
dinilai berdasarkan hasil pemungutan suara secara online pada final
regional.
Secara keseluruhan, Microsoft akan mensponsori total
tujuh tim untuk memenuhi standar Asia Tenggara pada Final Dunia Juli
ini, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan kreativitas
dan inovasi di kalangan pemuda Asia Tenggara di mata dunia.
Berita Terkait
Sidang etik polisi penembak pelajar digelar secepatnya
Rabu, 4 Desember 2024 19:38 Wib
Pemkot beri penghargaan 94 atlet pelajar berprestasi
Selasa, 3 Desember 2024 19:38 Wib
Pelajar SD dan guru di Kudus pentaskan wayang kulit
Sabtu, 30 November 2024 18:06 Wib
Polda Jateng pastikan penanganan kasus polisi tembak pelajar dilakukan transparan
Jumat, 29 November 2024 21:40 Wib
Pemkot Semarang dampingi pelajar bermasalah cegah perilaku menyimpang
Jumat, 29 November 2024 8:18 Wib
Satu siswa korban penembakan polisi sudah pulang dari RS
Selasa, 26 November 2024 19:39 Wib
Pemkot Pekalongan masifkan edukasi pelajar waspada konten negatif
Sabtu, 23 November 2024 5:24 Wib
Puskesmas di Kudus periksa kadar karbon monoksida para pelajar
Selasa, 19 November 2024 20:50 Wib