Boyolali, Antara Jateng - Museum R Hamong Wardoyo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menambah koleksi ratusan lukisan wayang sumbangan dari karya siswa asuhan "Pondok Seni Rupa Wayang" yang diasuh Ki Djoko Sutejo, di Dukuh Pelang, Kecamatan Klego.
Ki Djoko Sutedjo di Boyolali, Kamis, mengatakan, ada sebanyak 160 lukisan wayang yang terdiri dari tokoh Alengka Diraja, Pandawa, Astina, dan Punokawan, karya anak asuhnya diserahkan untuk koleksi Museum Ramong Wardoyo Boyolali.
Menurut Ki Djoko Sutedjo, pemberian lukisan wayang tersebut dengan tujuan untuk mengenalkan tokoh pewayangan kepada generasi muda.
Lukisan wayang ini perlu ditampilkan kepada publik karena masyarakat Indonesia khususnya generasi muda sudah mulai melupakan karya budaya nenek moyang yang Adhiluhung ini.
"Generasi muda sekarang kebanyakan sudah tidak lagi tertarik dengan wayang, dan mereka lebih tertarik kepada sesuatu yang lagi tren seperti musik rok, dan informasi teknologi canggih," katanya.
Padahal, wayang memiliki nilai edukasi dan pitutur yang baik serta dapat mendidik masyarakat, karena di dalam cerita pewayangan ada tokoh yang berperilaku jahat, berwatak angkara murka, berbudi luhur, serta berwatak satria.
"Dari berbagai perwatakan tokoh pewayangan itu, dapat diapresiasi oleh generasi muda. Mereka bisa mengklasifikasi dan menghayati watak dari tokoh pewayangan," katanya.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Hartono ,mengapresiasi Ki Djoko Suteto yang telah menyerahkan lukisan wayang untuk menambah koleksi Museum R Hamong Wardoyo.
Hartono mengatakan koleksi benda bersejarah dan memiliki seni di Museum R Hamong Wardoyo masih kurang, dimana koleksi benda baru terkoleksi sebanyak 63 jenis jauh dari ideal.
Museum bentuknya mirip dengan "Museum Louvre" di Paris, Prancis itu idealnya mampu menyimpan koleksi benda bersejarah sekitar 500 jenis.
Menurut Hartono, koleksi benda bersejarah yang menghiasi museum di Boyolali tersebut, antara lain uang koin kuno Negara Indonesia, sejumlah guci kuno zaman Kerajaan Hindu, kereta kencana yang dulunya digunakan Raja Keraton Kasunanan Surakarta.
Berikutnya, miniatur patung Arjuna Wijaya mengendarai kereta dengan ditarik 13 ekor kuda, berbagai jenis pusaka keris dan tumbak, serta meriam peninggalan zaman Jepang.
Bahkan, Museum Hamong Wardoyo juga mengoleksi benda bersejarah lainnya seperti miniatur gedung Lembu Suro atau disebut "Sapi ndekem", harimau Sumatera yang telah diawetkan, dan sejumlah tokoh pewayangan untuk pembelajaran para siswa.
"Pengunjung yang masuk melihat koleksi museum untuk pendidikan ini, tidak dipungut biaya, dan jumlah rata-rata sekitar 150 hingga 200 orang per bulan," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Pekalongan kenalkan cara membatik kepada wisatawan Museum Batik
Kamis, 25 April 2024 8:41 Wib
Pemkot Pekalongan tambah ruang pertemuan di Museum Batik
Selasa, 23 April 2024 8:40 Wib
Koleksi Museum Kretek Kudus bertambah
Rabu, 27 Maret 2024 8:30 Wib
Museum Batik Pekalongan gandeng akademisi siap gelar pameran batik
Kamis, 29 Februari 2024 8:36 Wib
Pemkot Surakarta siapkan satu lagi objek wisata untuk masyarakat
Selasa, 20 Februari 2024 14:27 Wib
Disdikpora Kudus dukung program kunjungan siswa ke museum
Kamis, 1 Februari 2024 13:40 Wib
Disbudpar Kudus terima DAK untuk museum Rp1,5 miliar
Kamis, 1 Februari 2024 8:19 Wib
Pemkab Kudus jadikan Museum Patiayam objek wisata edukasi
Selasa, 30 Januari 2024 8:22 Wib