Magelang, Antara Jateng - Kelompok Teater Bias SMK 17 Kota Magelang, Jawa Tengah, menyuguhkan naskah "Kampung Kardus" dalam studi pentas untuk mengisi kegiatan Ramadhan 1437 Hijriah para siswa sekolah tersebut.
"Pesan yang disampaikan dalam pentas ini, tentang nasib masyarakat kelas bawah yang miskin dan mayoritas menjadi pemulung. Tentang perjuangan keras mereka mendapatkan kebutuhan hidup," kata sutradara pementasan itu, Sri Setianingsih, di Magelang, Kamis.
Pementasan lakon "Kampung Kardus" dengan penulis naskah seniman teater dan penyair Magelang Gepeng Nugroho tersebut, berlangsung sekitar satu jam di Laboratorium Teater SMK 17 Kota Magelang.
Para penyaji adalah anggota kelompok Teater Bias, terutama para siswa Kelas X SMK 17 Kota Magelang.
Instalasi dan properti panggung didominasi dengan berbagai kardus dan barang bekas.
Dalam pementasan lakon tersebut, Alindya Putri Wardani (Denok) dan Dwi Isminarsih (Siti) menjadi pemain utama, sedangkan Azizah Oktaviana penata panggung, Silvia Anggraeni penata lampu, dan Irna Apriliana pimpinan produksi.
Ia menjelaskan dialog para pemain, terutama menyangkut kesulitan mereka mendapatkan pemenuhan kebutuhan pokok yang harganya naik, kesulitan memperoleh pendidikan, dan kurangnya perhatian pemerintah.
"Kelompok ini juga mengemas kritik sosial dengan dialog secara humor, sehingga penonton tetap rileks dalam menikmati pertunjukan," katanya.
Ia menjelaskan konflik dalam cerita tersebut terjadi karena rencana penguasa menggusur kampung mereka dengan tujuan penataan kota agar menjadi indah dan nyaman, serta rencana pembangunan pemukiman mewah.
Masyarakat kelas bawah, katanya, terpaksa digusur dan akibatnya menyisakan kesulitan tentang tempat bermukim selanjutnya dan upaya lainnya untuk menyambung hidup.
Kepala SMK 17 Kota Magelang Widodo memberikan apresiasi atas gagasan para siswanya mengisi Ramadhan 1437 Hijriah melalui studi pentas teater selama 8-11 Juni 2016 di kompleks sekolah tersebut.
"Mereka menjalani proses kreatif dalam Bulan Ramadhan ini, melakukan pengkajian tentang kehidupan sosial dan psikologis untuk mementaskan lakon itu secara menarik. Ini bagian dari proses pembelajaran yang baik mereka," katanya.
Berita Terkait
Setelah absen tiga tahun, festival teater pelajar Kudus kembali digelar
Minggu, 12 November 2023 20:15 Wib
MA Qudsiyyah Kudus luncurkan naskah teater berbahasa pegon
Senin, 23 Oktober 2023 19:22 Wib
Teater Keliling pentas di berbagai kota demi kenalkan cerita rakyat
Jumat, 29 September 2023 10:54 Wib
Pementasan Teater Terjal di Semarang
Rabu, 15 Februari 2023 21:45 Wib
Seniman Jateng siapkan pentas teater "Julius Caesar" dalam Shakespeare Project
Rabu, 8 Juni 2022 10:54 Wib
Kota Semarang bangun gedung pertunjukan berkonsep teater
Jumat, 8 Oktober 2021 5:49 Wib
Galuh Grup Klaten lestarikan budaya Jawa melalui teater
Senin, 3 Februari 2020 20:34 Wib
Festival teater pelajar
Minggu, 15 Desember 2019 18:05 Wib