Bali, Antara Jateng - Memasuki pasar cloud Indonesia pada Oktober 2015, Fujitsu mengusung layanan cloud unggulannya Disaster Recovery as a Services (DRaaS).
Fujitsu DRaaS menawarkan perlindungan data secara transparan dan pemulihan kembali yang cepat yang mampu mendukung end-user untuk menyederhanakan langkah dan proses restorasi.
Fujitsu DRaaS dihadirkan dalam bentuk model berkangganan bulanan, menyuguhkan beragam keunggulan, dari proses pemulihan data yang cepat dengan biaya investasi dan biaya selanjutnya yang rendah hingga kemampuannya mendukung pelanggan untuk dapat terkoneksikan setiap saat selama 24 jam.
"Tentunya perusahaan butuh recovery dari bisnis application, lalu bagaimana bisa recovery platform punya sinkronisasi secara berkelanjutan, jadwal tes yang fleksibel," kata Dandung Danardono, Country Head of Managed Service Fujitsu Indonesia, di Bali, Kamis.
"Yang paling utama adalah budget. Perusahaan yang punya masalah dengan budget di sini DRaaS akan mencoba membantu mereka recovery dengan cepat 1 sampai 4 jam," sambung dia.
Layanan tersebut juga akan tumbuh bersama dengan tumbuhnya bisnis konsumen. Manfaatnya, layanan tersebut mampu menghemat 20 hingga 50 persen dibanding solusi DR lainnya karena sifatnya yang "berbagi namun tetap aman".
"Tidak perlu ada investasi besar di awal karena kami menerapkan monthly charge to customer. Kami juga menetapkan tes DR dua kali dalam setahun," ujar Dandung.
"Ini satu solusi yang sangat menarik dan kami coba kembangkan terus di Indonesia untuk menjawab kebutuhan business continuity plan," lanjut dia.
Saat ini, layanan cloud DRaaS milik Fujitsu tersebut telah diimplementasikan pada perusahaan investasi Tokio Marine. CTO Tokio Marine, Ben Dy mengatakan bahwa DRaaS membantu dalam efisiensi waktu dan biaya.
"Sebelumnya menggunakan CD Room dimana data di back up secara manual yang sangat kurang efisien membutuhkan waktu satu hari untuk back up data," kata dia.
"Fokus bisnis kami adalah konsumen, akan lebih mudah mempertahankan konsumen dari pada ulang dari awal karena di industri asuransi data konsumen sangat penting kalau hilang satu saja akan mengganggu jalannya bisnis," tambah dia.