Miami, Amerika Serikat, ANTARA JATENG - Pesawat antariksa milik Badan
Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengintip
badai raksasa di Jupiter, yang disebut Great Red Spot, dan foto-foto pertamanya akan disiarkan dalam beberapa hari ke depan menurut NASA, Selasa (11/07).
Pesawat nirawak Juno terbang jauh lebih dekat dengan Great Red Spot dibandingkan pesawat-pesawat yang sebelumnya memantau fenonema alam di planet terbesar di tata surya, gas raksasa Jupiter.
Pada 11 Juli pukul 0155 GMT, Juno berada di ketinggian sekitar 9.000 kilometer, di atas titik awan merah melingkar.
"Selama bergenerasi-generasi, orang-orang dari seluruh dunia dan sepanjang perjalanan hidup mengagumi Great Red Spot," kata Scott Bolton, peneliti utama dalam proyek Juno.
"Sekarang kami akhirnya akan melihat seperti apa badai ini terlihat dari dekat."
Para pakar mengatakan Great Red Spot
merupakan badai sangat besar, lebarnya 16 ribu kilometer, yang terus
berputar selama berabad-abad, tetapi kekuatan yang menggerakkan badai
tersebut belum banyak diketahui.
Great Red Spot menjadi
objek pemantauan sejak 1830 dan kemungkinan sudah ada sejak lebih dari
350 tahun silam. Badai tersebut diyakini mulai menyusut dalam beberapa
tahun terakhir.
Juno yang diluncurkan pada 5 Agustus 2011 dari
Cape Canaveral, Florida, dan sudah mengorbiti Jupiter selama lebih dari
setahun, demikian menurut warta kantor berita AFP.