Cedera, Triyaningsih Batal Tampil di Kejurnas
"Kita akhirnya menarik keikutsertaan Triyaningsih karena induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air (PB PASI) tidak mengizinkan yang bersangkutan tampil pada kejurnas karena masih cedera," kata Ketua Harian Pengprov PASI Jawa Tengah Rumini di Semarang, Senin.
Menurut mantan atlet nasional tersebut, dengan absennya Triyaningsih tersebut maka Jawa Tengah tidak menyertakan atletnya pada dua nomor yang selama ini menjadi spesialisasi Triyaningsih yaitu lari 5.000 dan 10 ribu meter putri.
"Kita harus mulai membina atlet atau pelari untuk nomor tersebut sehingga begitu Triyaningsih absen maka kita memiliki stok atlet pada dua nomor tersebut," kata Rumini yang juga salah seorang pengurus KONI Jawa Tengah.
Selain kedua nomor tersebut, kata dia, Jawa Tengah juga tidak menyertakan atletnya pada nomor sapta lomba putri, lompat galah putra-putri, dan lari halang rintang putri. "Pada kejurnas itu kita hanya mengikuti sekitar 40 dari 45 nomor yang dipertandingkan," katanya.
Pada nomor sapta lomba, lanjut dia, sebenarnya Jawa Tengah memiliki atlet tetapi yang bersangkutan menjalani praktik lapangan (berkaitan dengan kuliahnya) di Malaysia. "Kemungkinan baru bisa tampil saat babak kualifikasi PON 2015 mendatang," katanya.
Kemudian pada nomor lompat galah, menurut dia, Jawa Tengah memang tidak memiliki atlet di nomor ini baik untuk [utra maupun putri, sedangkan untuk lari halang rintang putri sudah ada atletnya tetapi belum siap diturunkan di ajang kejurnas karena masih muda.
Ia menambahkan pada kejurnas atletik di Jakarta tersebut, secara keseluruhan Jawa Tengah menerjunkan 55 atlet yang turun pada 40 nomor pertandingan. Mereka berangkat ke Jakarta dengan jalan darat Senin sore dari kantor KONI Jawa Tengah di kompleks GOR Jatidiri Semarang.
Menurut mantan atlet nasional tersebut, dengan absennya Triyaningsih tersebut maka Jawa Tengah tidak menyertakan atletnya pada dua nomor yang selama ini menjadi spesialisasi Triyaningsih yaitu lari 5.000 dan 10 ribu meter putri.
"Kita harus mulai membina atlet atau pelari untuk nomor tersebut sehingga begitu Triyaningsih absen maka kita memiliki stok atlet pada dua nomor tersebut," kata Rumini yang juga salah seorang pengurus KONI Jawa Tengah.
Selain kedua nomor tersebut, kata dia, Jawa Tengah juga tidak menyertakan atletnya pada nomor sapta lomba putri, lompat galah putra-putri, dan lari halang rintang putri. "Pada kejurnas itu kita hanya mengikuti sekitar 40 dari 45 nomor yang dipertandingkan," katanya.
Pada nomor sapta lomba, lanjut dia, sebenarnya Jawa Tengah memiliki atlet tetapi yang bersangkutan menjalani praktik lapangan (berkaitan dengan kuliahnya) di Malaysia. "Kemungkinan baru bisa tampil saat babak kualifikasi PON 2015 mendatang," katanya.
Kemudian pada nomor lompat galah, menurut dia, Jawa Tengah memang tidak memiliki atlet di nomor ini baik untuk [utra maupun putri, sedangkan untuk lari halang rintang putri sudah ada atletnya tetapi belum siap diturunkan di ajang kejurnas karena masih muda.
Ia menambahkan pada kejurnas atletik di Jakarta tersebut, secara keseluruhan Jawa Tengah menerjunkan 55 atlet yang turun pada 40 nomor pertandingan. Mereka berangkat ke Jakarta dengan jalan darat Senin sore dari kantor KONI Jawa Tengah di kompleks GOR Jatidiri Semarang.