Manuver Snowden ini ditafsirkan luas sebagai permintaan suaka darinya kepada Brazil, termasuk seperti dilaporkan koran Folha de Sao Paulo yang menyiarkan surat Snowden itu dalam bahasa Inggris dan Portugis.
Snowden telah membocorkan program pengumpulan informasi panggilan telepon dan email di seluruh dunia, termasuk Brazil, oleh Lembaga Keamanan Nasional (NSA).
Dalam surat itu dia menyebutkan bahwa para pejabat AS telah melegalkan aksi spionase itu dengan alasan "demi membuat Anda aman", tapi menurut Snowden, program pemata-mataan ini tidak pernah berbicara tentang terorisme, melainkan tentang spionase ekonomi, pengendalian sosial dan manipulasi diplomatik. Itu semua tentang kekuasaan."
"Kini seluruh dunia mendengarkan kembali dan menuntut," kata dia. "Budaya pengamatan tanpa pandang bulu di seluruh dunia yang telah memicu debat publik dan investigasi sesungguhnya di seluruh dunia itu tengah ambruk."
Dalam surat itu Snowden tidak meminta suaka politik kepada Brazil, namun menegaskan bahwa para senator Brazil telah meminta bantuan kepadanya dalam investigasi mereka atas kejahatan terhadap warga negara Brazil.
Snowden mengatakan dia ingin membantu kapan pun dibutuhkan namun sayang pemerintah AS berupaya sangat keras "untuk membatasi kemampuan saya melakukan itu."
"Sampai sebuah negara memberi suaka politik yang permanen, pemerintah AS akan terus mengganggu kemampuan saya berbicara," kata dia.
Koran Folha yang menyiarkan surat Snowden itu menafsirkan bahwa tujuan Snowden adalah datang ke Brazil.
Wartawan Glenn Greenwald, yang menuliskan banyak dokumen yang dibocorkan Snowden, juga berbasis di Brazil. Negara di Amerika Latin ini memang memiliki tradisi memberikan suaka politik.
Rekan Greenwald, wartawan Brazil David Miranda, bulan lalu berkampanye bagi dukungan suaku politik bagi Snowden.
"Brazil adalah satu dari segelintir negara yang punya kekuatan untuk memberi dia suaka," kata Miranda kepada AFP.