"Sedang kami pelajari, data-data yang ada kami kumpulkan. Segera akan dilakukan audit medis dan klinis," kata Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang Dokter Darwito di Semarang, Kamis.

Andhika, putra pasangan Muhammad Ikhwan (35) dan Nurul Afitah, warga Sendang Pentul, Semarang, dibawa ke RSUP dr Kariadi pada Kamis (3/10) karena didiagnosis mengalami gangguan amandel sehingga harus menjalani operasi.

Operasi amandel terhadap Andhika semula dijadwalkan pada Jumat (4/10) pukul 10.00 WIB, tetapi kemudian dimajukan menjadi pukul 07.00 WIB. Tak berselang lama, Ikhwan diberitahu dokter bahwa operasi dibatalkan.

Dokter yang menangani operasi, kata Ikhwan, menjelaskan anaknya tidak kuat menerima obat bius (anestesi), kemudian dirinya dikabari bahwa Andhika dibawa ke ruang ICU (Intensive Care Unit) karena kondisinya kritis.

Setelah sempat menjalani perawatan di ruang ICU, Andhika akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (5/10) pukul 19.45 WIB. RSUP dr Kariadi menyampaikan penanganan sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Menurut Darwito, komite medik akan segera melakukan audit medik dan klinis untuk meneliti kasus tersebut, tetapi kesimpulan sementara yang didapatkan adalah Andhika mengalami alergi obat anestesi.

"Sementara ini, kesimpulan kami penyebabnya karena alergi. Masih disinyalir, belum disimpulkan. Karena nanti komite medik yang berwenang melakukan audit medis dan klinis," katanya.

Namun, ia memastikan bahwa Andhika ditangani oleh ahli anestesi yang "expert", dan RSUP dr Kariadi juga sudah melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa pasien dengan perawatan intensif di ruang ICU.

Dokter spesialis bedah onkologi itu menjelaskan bahwa pemberian obat bius terhadap Andhika sudah dilakukan dokter sesuai prosedur, tetapi ternyata pasien itu mengalami alergi dalam proses anestesi.

"Alergi memang berada di luar kemampuan (dokter, red.). Dokter secanggih apa pun tak bisa memprediksi dampak dari alergi. Untuk kasus Andhika, dampaknya (alergi, red.) sudah akut sifatnya," katanya.

Berkaitan dengan itu, ia menyampaikan bahwa RSUP dr Kariadi Semarang mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga Andhika, seraya mengatakan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025