Pengukuhan tersebut disampaikan warga melalui Kepala Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Subakir, saat Ganjar Pranowo menghadiri panen tembakau di desa tersebut, Senin.

Subakir mengatakan, selama ini tidak ada perhatian pemerintah terhadap petani tembakau, baik tingkat Jawa Tengah maupun Pemkab Temanggung.

"Komitmen Ganjar untuk memperhatikan petani tembakau selama kampanye kemarin, maka sekalian pada kesempatan ini kami manfaatkan untuk mengukuhkan Ganjar sebagai Senopati Tembakau," katanya.

Ganjar sendiri bukanlah pengisap rokok.

Ia berharap, dengan pengukuhan tersebut Gubernur Jateng terpilih nantinya bisa memperjuangkan kepentingan petani tembakau dengan mengusulkan penghapusan regulasi-regulasi yang merugikan petani tembakau.

Seorang warga Legoksari, Gajul mengatakan, sebagai senopati, Gubernur Jateng nantinya diharapkan dapat mengangkat perekonomian tembakau.
"Beliau diangkat sebagai pembela petani tembakau, diharapkan untuk selalu menjadi pelindung petani tembakau," katanya.
Menanggapi pengukuhan sebagai "Senopati Tembakau" tersebut, Ganjar mengatakan, mungkin petani menggantungkan pada dirinya untuk menyelesaikan persoalan yang selama ini merugikan petani tembakau.

Ganjar menuturkan, jika banyak regulasi mengganggu maka harus menghapus regulasi itu. Banyak cara politik bisa dilakukan dengan memberikan data, fakta, dan memberikan kondisi sebenarnya, maka pengambil keputusan bisa diajak bicara.

Ia mencontohkan, masalah PP pertembakuan, pihaknya akan berbicara pada pemerintah yang membuat PP tersebut. Kalau perlu dengan presiden, karena ada fakta yang berpotensi bisa merugikan petani.

Ia mengatakan, dari sisi hasil ingin ada pola "rembugan" politik petani tembakau dengan pihak pabrik rokok. Mereka sebenarnya saling ketergantungan, kalau keduanya berbicara maka akan ada titik temu.

"Meskipun saling ketergantungan antara petani dengan pabrik rokok, selama ini belum ada forumnya, dengan adanya forum tersebut bisa dibicarakan masalah harga yang bisa menguntungkan kedua pihak," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024