Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sutikno di Semarang, Kamis, mengatakan optimistis dari para pedagang tersebut terlihat dari indeks ekspektasi omset penjualan diprediksi menembus angka 150,00 poin.
Tingginya ekspektasi indeks omset penjualan tersebut, lanjut Sutikno, disebabkan faktor musiman akibat meningkatnya permintaan karena tiga bulan mendatang memasuki Lebaran dan berlanjut ke persiapan Natal serta Tahun Baru.
Kelompok komoditas yang diperkirakan mengalami peningkatan penjualan di antaranya kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi dan minuman, kelompok sandang, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
"Laju pertumbuhan penjualan eceran di Kota Semarang pada bulan Mei 2013 masih menunjukkan peningkatan, meski kondisi perekonomian dalam negeri kurang kondusif seiring dengan belum jelasnya kenaikan harga BBM pada waktu itu dan kekhawatiran akan naiknya inflasi," katanya.
Indeks penjualan eceran tercatat berada pada level 171,56 poin atau secara "month to month/m-t-m" meningkat 3,82 persen.
Sutikno menyebutkan kenaikan indeks terutama terjadi pada kelompok perumahan yang mengalami pertumbuhan 17,84 persen karena didorong kenaikan harga tanah dan bahan kontruksi bangunan.
"Hal tersebut juga dikarenakan masih kuatnya permintaan rumah hunian di Kota Semarang," katanya.
Ia menambahkan peningkatan indeks juga terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi, meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan 0,43 persen, sementara pada beberapa kelompok komoditas lainnya mengalami penurunan indeks.