Pelatih Triyaningsih, Ruwiyati ketika dihubungi dari Semaarang, Rabu, mengatakan usai PON ini, Triyaningsih belum ada event yang harus diikuti sehingga konsentrasinya ke SEA Games 2013 dan Asian Games 2014 Korea Selatan.

"Sampai kini belum ada event lagi usai PON makanya Triyaningsih dikonestrasikan ke SEA Games 2013 dan Asian Games 2014," kata Ruwiyati yang juga kakak Triyaningsih tersebut.

Triyaningsih merupakan salah satu dari 72 atlet yang dijaring PB PASI untuk masuk pelatnas yang dipersiapkan tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang.

Pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang, Triyaningsih berhasil menyumbangkan tiga medali emas untuk kontingen Indonesia melalui lari 5.000 dan 10 ribu meter, serta lari maraton (42,195 kilometer).

Sebenarnya pada PON XVIII/2012 Riau, Trianingsih direncanakan turun pada tiga nomor lari yaitu 5.000 dan 10 ribu meter, serta maraton tetapi akhirnya nomor maraton diganti dengan lari 1.500 meter karena yang bersangkutan baru saja turun di nomor yang sama di Olimpiade London.

Tetapi, pada temu teknik menjelang PON akhirnya Triyaningsih memutuskan untuk turun pada dua nomor sedangkan lari 1.500 meter batal dan digantikan rekannya.

Pada nomor lari 10 ribu meter, Triyaningsih berhasil memecahkan rekor PON atas namanya sendiri. Catatan waktu Triyaningsih adalah 34 menit 21,60 detik, sedangkan rekor PON adalah 34 menit 41,63 detik.

Sementara itu pada lari 5.000 meter, Triyaningsih juga mendapat medali emas tetapi gagal memecahkan rekor PON atas nama Supriati Sutono (Jabar). Catatan waktu Triyaningsih adalah 16 menit 40,29 detik, sedangkan rekor PON adalah 16 menit 36,41 detik.

Ketika ditanya tempat latihan untuk Trianingsih, mantan pelari nasional tersebut, tidak menyebutkan secara pasti apakah tetap di Jakarta atau daerah lain.

"Triyaningsih tetap menjalani latihan di pelatnas," katanya menegaskan.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024